Sabtu

Cerita Dewasa: SPG Cantik Perawan saya ingin minum Viagra

Cerita Dewasa: SPG Cantik Perawan saya ingin minum Viagra agar dapat menjebol gawangmu –Panggil saja nama samaranku yaitu Shinta. Badanku berkulit Putih mulus dengan tinggi 168 cm, orang katakan wajahku serupa makna Ayu Ting Ting. Dengan kecantikanku ini banyak rekan rekanku sekampus yang tergila hilang ingatan padaku namun semua tidak ku perdulikan karna saya cuma konsentrasi pada pelajaran kuliah. 


Narasi ini bermula saat Perusahaan expor-impor punya ayahku alami kebangkrutan karna selisih mata uang Dolar serta rupiah demikian tinggi hingga ayahku memikul hutang beberapa ratus juta rupiah pada rekanan bisnisnya. Karna tidak kuat memikul stres karena desakan, ayahku wafat dunia karna Hypertensi akut. Tempat tinggal serta 2 mobil kami sangat terpaksa di jual untuk melunasi hutang hutang itu. Saya serta Ibuku ahirnya geser kerumah kontrakan dengan sisa uang yang ada untuk modal hidup. Hal semacam ini adalah pukulan berat bagiku Karna dari kecil saya telah punya kebiasaan hidup suka serta elegan namun saya berupaya untuk berdaptasi. 

Cerita Dewasa: SPG Cantik Perawan saya ingin minum Viagra



Dengan sangat terpaksa Sesaat saat saya hentikan kuliahku dahulu karna saya mesti kerja untuk menaikkan pendapatan. Dengan modal muka yang cantik serta body yang putih mulus saya bisa di terima jadi SPG di perusahaan otomotif terkenal di Jakarta. Disini saya memiliki rekan akrab sesama SPG bernama Selly, orangnya juga cantik dengan badan tinggi semampai seperti Pragawati. 


Kami berdua begitu di kenal oleh beberapa karyawan karna terkecuali ramah juga pandai memikat pelanggan supaya beli kendaraan elegan yang kami promosikan, Beberapa besar mereka yaitu beberapa pria Entrepreneur, terlebih dengan pakaian seragam ketat serta di padu dengan rok mini yang memperlihatkan keindahan kaki kami hingga keatas lutut jadi daya tarik paling utama tiap-tiap stand pameran otomotif. Sesungguhnya saya cukup risih juga dipandangi oleh beberapa konsumen namun sangat terpaksa kulupakan oleh karena itu langkah kami jual Mobil elegan. 


Di antara beberapa SPG memanglah seringkali kudengar dari narasi Selly kalau banyak salah satunya yang berlaku negatif yakni terkecuali mempromosikan barang otomotif juga bersedia di ajak kencan oleh beberapa Konsumen. Selly juga mengaku kalau dianya sempat juga melakukanya untuk menaikkan pendapatan, namun cuma pelanggan spesifik saja yang ia layani. Saya cuma geleng geleng kepala mendengarnya karna sampai kini saya tidak tertarik mencampuri masalah orang jadi saya tidak memperdulikannya, yang perlu saya tidak terikut oleh arus mereka. 


Sesudah sebagian bulan bekerja, musibah ke-2 menerpa kami sekali lagi, Ibuku yang telah tua mendadak kambuh sekali lagi penyakit ginjalnya, kesempatan ini lebih kronis karna telah lama tidak kontrol kesehatan sekali lagi. Menurut dokter ibuku mesti selekasnya melakukan operasi ginjal dalam minggu ini atau tak ada keinginan sekali lagi apabila dipending. Yang membuatku jadi pusing yaitu problem biayanya yang besar. Semua tabunganku yang ada cuma cukup untuk cost tempat tinggal sakitnya saja tengah untuk operasinya masih tetap perlu belasan juta rupiah. Hal semacam ini saya katakan juga pada Selly rekan baikku siapa tahu dia bisa menolongku. 


“Biaya operasi ibumu memanglah tinggi sekali, saya tidak miliki uang banyak untuk membantumu, namun coba minta pertolongan om Liem direktur perusahaan kita bekerja, karna dia juga pernah membantuku. ” tutur Selly memberi pemecahannya. Om Liem memanglah direktur yang memiliki perusahaan otomotif tempatku bekerja orangnya agak gemuk pendek WNI keturunan usianya 50-an, dengan bajuya senantiasa rapi serta necis. Sesungguhnya Saya sekurang-kurangnya sukai menjumpai orang ini, meskipun telah tua namun matanya senantiasa jelalatan apabila lihat beberapa karyawati SPGnya yang memakai seragam promosi yang ketat serta Rok mini yang tinggi, bahkan juga dia sempat dengan berniat meraba pahaku saat berpapasan dengannya di ruangan ganti baju namun selekasnya kutepis serta kutinggal pergi. 


“Silahkan Masuk..! ” terdengar nada dari balik pintu yang kuketuk…, eeh… Shinta, silakan duduk Shinta… Tanpa ada sangsi akupun duduk dikursi tamu yang bertemu dengan meja kerja Om Liem yang elegan. “ada yang dapat kubantu…? ” bertanya Om liem sembari memandang nakal kearahku. Saya jadi agak gugup serta sedikit berkeringat. Tanpa ada menghabiskan waktu saya katakan problemku untuk meminjam uang untuk cost operasi ibuku sebesar 20 juta rupiah. Sesaat kulihat Om Liem berdiam diri, namun kulihat sekali lagi dia tersenyum licik sembari memandang badanku dalam dalam. “Mhmmm.. itu hal yang gampang, anda dapat peroleh uang itu tanpa ada mesti meminjam… namun mesti ada imbalannya… “kata Om Liem sembari berkedip nakal. “Saya tidak tahu, imbalan apa yang Om Maksudkan? ” kataku agak serius. “Begini, Om Liem juga akan beri uang beberapa itu tanpa ada meminjam, namun jadi imbalannya berikan saya keperawananmu. ”kata Om Liem singkat sembari tersenyum kurang ajar. Saya tertegun tidak yakin mendengar permintaannya, benar benar ******* siTua ini umpatku dalam hati. “Aku tidak bersedia..! ” kataku ketus sembari berdiri serta keluar dari kantornya. “Aku menunggumu apabila beralih fikiran Shinta…! ” selintas masih tetap pernah kudengar nada Om Liem sebelumnya pergi… basic *******, kataku sekali lagi. Di rumah kutumpahkan semuanya kekesalanku dengan menangis sepuas puasnya, kelihatannya saya tidak miliki pilihan sekali lagi, apabila tidak selekasnya di operasi ibuku juga akan wafat namun dipilihan beda saya mesti menyerahkan keperawananku pada Bandot licik yang mengincar keindahan badanku. Tidak ada langkah beda untuk memperoleh uang sebesar itu, Untuk kesembuhan ibuku ahirnya kuputuskan untuk menjumpai Om Liem sekali lagi keesok harinya. Dengan kenakan seragam SPG serta rok mini yang ketat, jam 10 pagi saya datangi sekali lagi ruang kantor Om Liem. 


“he.. he… he… pada akhirnya kau datang juga Shinta cantik, apakah kau telah siap melayaniku diranjang.. he. he.. he..? ” Om Liem tertawa penuh kemenangan. Saya cuma diam saja terima ejekan itu. “Baiklah, Om Liem dapat nikmati badanku sesudah kupastikan ibuku dioperasi hari ini.. ”jawabku dengan berat hati. “Oke, No Masalah “Om Liem menuliskan selembar check dengan nominal sesuai sama yang ia janjikan tempo hari lalu didepanku dia menelpon rumah sakit untuk meyakinkan operasi hari ini. Selekasnya saya input check itu dalam tas kecilku, saya memanglah membutuhkannya. “Semuanya telah beres, saat ini kau tepati janjimu nona cantik, mari turut saya.. ”kata Om Liem sembari menggandengku keluar ruang. “*******… kesempatan ini engkau menang.! ” kataku dalam hati sembari mengikutinya masuk dalam kemobil. Om Liem nyatanya membawaku kesebuah hotel populer di Jakarta pusat. Kelihatannya Om Liem seringkali datang kemari, 1/2 ketakutan saya mengambil langkah masuk kehotel itu. Debaran jantungku makin kencang saat Om Liem menggandengku menuju kamar VIP dilantai lima. Sebagian gunakan mata pegawai hotel terlihat memandang kami, mungkin saja aneh dilihat seseorang gadis muda cantik jalan digandeng lelaki tua bangka menuju kamar hotel mereka tentu sudah mengetahui apa yang juga akan berlangsung pada gadis cantik itu… ahh sangat mujur situa ini bisa kuda tunggangan yang aduhai. Saya terpaku diam berdiri dimuka pintu kamar 508 yang telah di buka Om Liem, rasa-rasanya saya menginginkan selekasnya lari dari tempat ini. 


“Ayo masuk Shinta.., kita kerjakan masalah kita. ”kata Om liem sembari menarik lenganku serta tutup pintu kamar Hotel. Demikian pintu terkunci Om Liem Segera memelukku merapat ketembok, rupanya napsunya telah tidak tertahankan sekali lagi lihat kemulusan kulit badanku. Saya sedikit berontak saat Tangan Om Liem mulai meraba pahaku yang putih, Mataku melotot geram kepadanya. Nyaris saja kutampar berwajah yang klimis itu. 


“Ingat kesepakatan kita Shinta, hasratmu telah saya penuhi.. saat ini saya bebas nikmati keindahan badanmu.! ” kata Om Liem sembari kembali mengangkat rok miniku hingga menampakan kemulusan pahaku lantas menjamahinya. .. oughhhh.. aaahh.. tak tahu kemana keangkuhan serta kesombonganku sampai kini, Kesempatan ini saya tidak berdaya melawannya, saya memanglah telah terikat kesepakatan itu serta badanku sekarang ini yaitu kepunyaannya. Saya cuma dapat pejamkan mata saat kurasakan tangan Om Liem mulai rajin menyusuri pahaku hingga kepangkal atas.. aah, Rasa-rasanya saya menginginkan menagis saja namun air mataku tidak ada yang keluar. 


“ooh… aahhhh… “suara napasku tidak mampu sekali lagi kutahan saat tangan Om liem mulai menyelinap dalam celana dalamku serta bermain di sana. Om Liem tersenyum suka lihat Shinta terlihat pasrah dalam pelukannya. Sampai kini Shinta senantiasa angkuh apabila didekatinya bahkan juga sempat mempermalukannya di hadapan beberapa SPG yang beda. Sesudah senang menjamahi selangkanganku, Om Liem lantas melepasku serta mengajakku jalan dalam ruangan Paling utama yang lebih luas. Sembari jalan mengikutinya saya membereskan kembali Rok miniku yang mulai acak acakan karena jamahan Tangan Om Liem. Kulihat Satu Ranjang yang besar serta elegan di dalam ruang ini. 


“Kamu tunggulah di sini dahulu, saya ingin minum Viagra agar dapat menjebol gawangmu. ”kata Om Liem Sembari berkedip nakal. Saya memalingkan muka pura pura tidak mendengar perkataannya. Demikian Om Liem pergi Saya selekasnya buka tas kecilku, dari dalam tas itu kukeluarkan sebutir pil kontrasepsi yang telah saya buat persiapan dari tempat tinggal serta selekasnya menelannya karna saya tidak ingin hamil karena perbuatan Om Liem. 


Nampaknya Om Liem telah umum menyewa kamar hotel ini, Tidak berani kubayangkan telah berapakah banyak gadis muda cantik yang telah digarapnya diranjang itu. Rekanku Selly yang cantikpun sempat narasi kalau dianya sempat juga dikerjakan Om Liem disebuah kamar hotel bintang lima sekian kali. Selera Om Liem Cukup tinggi pada wanita cantik. Saya menempatkan tasku di atas meja kecil saat kulihat Om Liem Yang bertubuh gemuk pendek mendekatiku. 

“Aku Sudah siap mejebol perawanmu nona cantik ..he..he”kata Om Liem sambil mulai memelukku, tangannya meraba payudaraku yang membusung kencang. Aku tak mampu menghindar lagi ketika mulutnya dengan bernapsu melumat lumat bibir merahku. Perasaan geli, jijik dan takut bercampur menjadi satu. Tapi ******* ini memang sudah sangat berpengalaman menaklukkan wanita. Tangannya kini makin berani menyusup ke dalam baju ketat lengan pendek yang kupakai, terus bergerak menyusup kebalik BH-ku, beberapa kancing bajuku lepas.


Degub jantungku bertambah kencang dan napasku makin memburu ketika kurasakan tangan kasarnya mulai menggerayangi dadaku, apalagi jari-jarinya turut mempermainkan puting susuku. Aku hanya mandah saja ketika Om Liem mulai menjamah tiap jengkal tubuhku, aku sudah terikat perjanjian. Sambil menyupangi leherku yang putih bersih tangannya mulai menaikkan rok mini yang kupakai sambil meraba-raba pahaku yang jenjang dan mulus.


Satu-persatu kancing bajuku dipretelinya tanpa dapat kucegah sehingga BH-ku yang berwarna merah muda, belahan dada, dan perutku yang rata nampak jelas menantang. Tanganku tak mampu menutupinya lagi. Melihat payudaraku yang kencang itu Om Liem makin bernafsu, dengan kasar BH itu dibukanya lepas dan menyembul lah payudaraku yang putih mulus dengan puting susu berwarna merah mu


“wah..tubuhmu memang benar benar mulus dan indah Shinta.., sungguh beruntung aku dapat menikmatinya… he..he..” mata om liem melotot memandangi buah dadaku. Secara reflek tanganku berusaha menutupi payudaraku yang terbuka itu tetapi Om Liem yang sudah berpengalaman langsung menangkap kedua tanganku dan membentangkannya lebar lebar. Mataku terpejam tak sanggup menahan malu, selama ini belum pernah ada laki laki yang berani menjamahku karena aku sangat galak menjaganya, tapi kali ini aku tak berdaya menolaknya. Tubuhku mengelinjang gelinjang menahan birahi karena cumbuan Om Liem pada dadaku, secara bergantian Om Liem menghisap hisap kedua puting susuku yang kenyal itu bagaikan bayi yang kehausan.


“oohh… oohhhh… ooohhhhhh”suara rintihanku tak dapat lagi kutahan. Bandot tua ini benar benar pintar merangsangku. Kemaluanku mulai terasa basah dibuatnya. Perlahan kurasakan Om Liem mulai membuka resleting rok miniku dan melorotkannya kebawah, tak lama celana dalamkupun menyusul lepas sehingga tubuhku yang indah sudah tak tertutup selembar benangpun. Aku mengeluh pasrah ketika Om Liem mendorongku hingga jatuh terlentang diatas kasur.


Sambil berjalan mendekat dia melepas pakaiannya satu persatu. Setelah dia membuka celana dalamnya tampak olehku kemaluannya yang sudah menegang dari tadi. Gila.., ternyata penisnya besar juga, aku tak berani menatapnya. Dibentangkannya kedua belah pahaku di depan wajahnya. Tatapan matanya sangat mengerikan saat memandangi daerah selangkanganku yang ditubuhi bulu bulu halus, seolah-olah seperti monster lapar yang siap memangsaku. Om Liem membenamkan wajahnya pada selangkanganku, dengan penuh nafsu dia melahap dan menghisap hisap vaginaku yang sudah basah itu, lidahnya dengan liar menjilati dinding vagina dan klitorisku.


Aku terpekik pekik kecil dibuatnya, Bandot tua ini benar benar ingin menikmati kecantikan tubuhku luar dalam. Perlakuannya sungguh membuat diriku serasa terbang, tubuhku menggelinjang-gelinjang geli diiringi erangan nikmat yang terpaksa. Sampai akhirnya kurasakan otot tubuhku mengejang dahsyat, aku mencapai orgasme pertamaku. Cairan vaginaku tak dapat lagi kubendung.


“Sluurrpp… sluurpp.. sshhrrpp..” demikian bunyinya ketika Om Liem menghisap sisa-sisa cairan Vaginaku.“Cairan Orgasme gadis perawan adalah resep awet mudaku selama ini..”kata Om Liem tersenyum puas.“Luar biasa Nikmatnya Vaginamu, sekarang saatnya kau nikmati pula penisku ini Shinta..”kata Om Liem sambil menyodorkan batang penisnya yang tegang ke muka ku.“Jangan… aku tak mau… !” kataku sambil berusaha menolak batang kemaluannya tapi Om Liem mengancam dan terus memaksakan penisnya masuk kemulutku sambil terus memaju-mundurkan penisnya di mulutku.


Pada awalnya aku tetap menolak, namun dia menahan kepalaku hingga aku tidak dapat melepaskannya. Terpaksa kuturuti pula kemauannya kuhisap kuat kuat penisnya hingga matanya merem melek kenikmatan .Harga diriku benar benar jatuh saat ini, Aku dipaksa melayaninya dengan Oral. Tak terasa sudah 15 menit aku mengkaraoke Om Liem, Penisnya sudah semakin besar dan keras, dia mengakhirinya dengan menarik kepalaku.


“Sekarang saatnya Aku pecahkan perawanmu Shinta..”kata Om Liem sambil menindih tubuhku dan membuka lebar-lebar kedua pahaku .


Aku memejamkan mata menunggu detik-detik ketika penisnya menerobos vaginaku. Menyadari kalau aku masih perawan, Om Liem tak hanya melebarkan kedua pahaku. Namun dengan jari jemari tangannya Om Liem kemudian membuka kedua bibir vaginaku, kemudian dengan perlahan dipandunya batang penisnya yang sudah tegang kearah lubang vaginaku yang sudah terbuka.Setelah dirasa tepat, perlahan Om Liempun menekan pantatnya kebawah.


“Auuw ..Akhh… auuww..! ” Aku memekik kesakitan sambil meronta ketika batang penis Om Liem mulai memasuki lubang kewanitaanku.


Keringatku bercucuran membasahi tubuhku yang telanjang bulat, Keperawananku yang selama ini kujaga mulai ditembus oleh Om Liem tanpa sanggup kucegah lagi. Aku meronta ronta kesakitan… Om Liem yang sudah berpengalaman tak ingin serangannya gagal karena rontaanku segera tangan menahan pantatku, lalu dengan cepat, ditekan pantatnya kembali kedepan sehingga separuh batang kelakiannya pun amblas masuk kedalam Vaginaku.


“Aakkhhh… !” Aku memekik kesakitan bersamaan dengan jebolnya keperawananku. Hancur sudah kehormatanku ditangan bandot tua itu.


Sesaat aku masih meronta ronta pelan, namun karena pegangan kedua tangan Om liem dipantatku sangat kuat hingga rontaanku tiada arti. Batang penis terus menerobos masuk mengkoyak koyak sisa sisa Perawanku. Tangisanku mulai terdengar lirih diantara desah napas Om Liem yang penuh birahi.Tubuhku yang putih mulus kini tak berdaya dibawah himpitan tubun Om Liem yang gendut.Sesaat Om Liem mendiamkan seluruh batang penisnya terbenam membelah Vaginaku sampai menyentuh rahimku, perutku terasa mulas dibuatnya.


“ha..ha..ha… tak perlu menangis nona cantik, kau sudah kuperawani saat ini, lebih baik nikmati saja ******ku ini.” ejek Om Liem sambil mulai menggoyang pantatnya maju mundur perlahan.


Penis Om Liem kurasakan terlalu besar menusuk Vaginaku yang masih sempit, setiap gesekan penis Om Liem menimbulkan rasa nyeri yang membuatku merintih rintih, tetapi buat Om Liem terasa nikmat luar biasa karena Penisnya tercepit erat oleh memek Shinta yang masih rapat dan baru ditembus perawannya. Inilah nikmatnya makan gadis perawan muda yang selama ini membuat Om Liem jadi ketagihan.


Semakin lama batang Penis Om Liem Semakin lancar keluar masuk menggesek Vaginaku karena cairan pelumas Vaginaku mulai keluar secara alamiah, rasa sakit dikemaluanku semakin berkurang, rintihanku perlahan mulai hilang berganti dengan suara napas yang berirama dan terengah engah. Tua bangka ini ternyata memang pintar membangkitkan nafsuku. hisapan hisapan lidahnya pada putingku menyebabkan benda itu makin mengeras saja. Bagai manapun juga aku adalah manusia normal yang juga punya napsu birahi, sadar atau tidak aku mulai terbawa nikmat oleh permainannya, tak ada guna menolak. lebih baik kunikmati saja perkosaan ini.


“Ooooh… , oooouugh… , aahhmm… , ssstthh!” .erangan panjang keluar dari mulutku yang mungil. akhirnya aku biarkan diriku terbuai dan larut dalam goyangan birahi Om Liem.


Aku memejamkan mata berusaha menikmati perasaan itu, kubayangkan yang sedang mencumbui tubuhku ini adalah lelaki muda idamanku. Penisnya kini mulai meluncur mulus sampai menyentuh rahimku. Aku mengerang setiap kali dia menyodokkan penisnya. Gesekan demi gesekan, sodokan demi sodokan sungguh membuatku terbuai dan semakin menikmati perkosaan ini, aku tidak perduli lagi orang ini sesungguhnya adalah Bandot tua yang sudah merenggut kehormatanku. Darah perawanku kurasakan mulai mengalir keluar membasahi seprai dibawah pantatku.


Rasa sakitku kini mulai hilang. Sambil bergoyang menyetubuhiku bibirnya tidak henti-hentinya melumat bibir dan pentil susuku, tangannyapun rajin menjamahi tiap lekuk tubuhku sehingga membuatku menggeliat geliat kenikmatan .Rintihan panjang ahirnya keluar lagi dari mulutku ketika mulai mencapai klimaks, sekujur tubuhku mengejang beberapa detik sebelum melemas kembali. Keringat bercucuran membasahi tubuhku yang polos itu sehingga kulitku yang putih bersih kelihatan mengkilat membuat Bandot itu semakin bernapsu menggumuliku.


Birahi Om Liem semakin menggila melihat tubuhku yang begitu cantik dan mulus itu tergeletak pasrah tak berdaya di hadapannya dengan kedua paha yang halus mulus terkangkang dan bibir kemaluan yang mungil itu menjepit dengan ketat batang penisnya yang cukup besar itu. Sungguh ironi memang, gadis muda secantik aku terpaksa mendapatkan kenikmatan seperti ini bukan dengan kekasihku, akan tetapi dengan orang asing yang sedang memperkosaku. Tanpa memberiku kesempatan beristirahat Om Liem merubah posisi bersetubuh.


Tubuhku ditariknya duduk berhadapan muka sambil mengangkang pada pangkuannya, Dengan sekali tekan penis Om Liem yang besar kembali menembus vaginaku dan terjepit erat dalam liang kewanitaanku, sedangkan tangan kiri Om Liem memeluk pinggulku dan menariknya merapat pada badannya, sehingga secara perlahan-lahan tapi pasti penis Om Liem menerobos masuk ke dalam kemaluanku. Tangan kanan Om Liem memeluk punggungku dan menekannya rapat-rapat hingga kini pinggulku melekat kuat pada pinggul Om Liem .


“Ouughh..oohhh… ooohhhh… “Aku merintih halus ketika kurasakan batang penis Om Liem amblas seluruhnya hingga menyentuh rahimku.


Rintihanku semakin keras saat Bandot itu mulai melumati buah dadaku sehingga menimbulkan perasaan geli yang amat sangat setiap kali lidahnya memyapu nyapu puting susuku . Kepalaku tertengadah lemas ke atas, pasrah dengan mata setengah terkatup menahan kenikmatan yang melanda tubuhku sehingga dengan leluasanya mulut Om Liem bisa melumati bibirku yang agak basah terbuka itu. Setelah beberapa saat puas menikmati bibirku yang lembut dia mulai menggerakkan tubuhku naik turun.


“Hmm… Jepitan Memekmu sungguh nikmat sekali Shinta… beda dengan perempuan lain yang sering aku setubuhi… “suara Om Liem sayup sayup kudengar ditelingaku.Aku tak memperdulikannya lagi, saat ini tubuhku tengah terguncang guncang hebat oleh goyangan pinggul Om Liem yang semakin cepat. Terkadang Bandot ini melakukan gerakan memutar sehingga vaginaku terasa seperti diaduk-aduk. Aku dipaksa terus mempercepat goyanganku karena merasa sudah mau keluar, makin lama gerakannya makin liar dan eranganku pun makin tidak karuan menahan nikmat yang luar biasa itu. Dan ketika klimaks kedua itu sampai, aku menjerit histeris sambil mempererat pelukanku. Benar-benar dahsyat yang kuperoleh walaupun bukan dengan lelaki muda dan tampan.


Walau pun sudah tua tapi Om Liem masih mampu menaklukan gadis muda sepertiku. Kali ini dia membalikkan badanku hingga posisi tubuhku menungging lalu mengarahkan kemaluannya diantara kedua belah pahaku dari belakang. Dengan sekali sentak Om Liem menarik pinggulku ke arahnya, sehingga kepala penis tersebut membelah dan terjepit dengan kuat oleh bibir-bibir kemaluanku.


“Oooooouh… ouuuhhgh!” untuk kesekian kalinya penis laki-laki tersebut menerobos masuk ke dalam liang vaginaku dan Om Liem terus menekan pantatnya sehingga perutnya yang gendut itu menempel ketat pada pantat mulusku. Selanjutnya dengan ganasnya Om Liem memainkan pinggulnya maju mundur dengan cepat sambil mulutnya mendesis-desis keenakan merasakan penisnya terjepit dan tergesek-gesek di dalam lubang vaginaku yang masih rapat itu. Inilah pengalaman pertamaku dijamah oleh laki laki yang sudah sangat berpengalaman dalam bersetubuh, Walaupun berusaha bertahan aku ahirnya kewalahan juga menghadapi Om Liem yang ganas dan kuat itu. Bandot tua itu benar-benar luar biasa tenaganya.


Sudah hampir satu jam ia menggoyang dan menyetubuhiku tetapi tenaganya tetap prima. Tangannya terus bergerilya merambahi lekuk-lekuk tubuhku. Harus kuakui sungguh hebat lelaki seumur dia dapat bertahan begitu lama dan membuatku orgasme berkali-kali, mungkin karena sebelumnya dia sudah minum obat kuat Viagra, aah… entahlah.. aku tidak perduli hal itu, yang penting aku sudah melunasi perjanjianku dengan menyerahkan kegadisanku sebagai imbalan uang yang kubutuhkan. Aku pasrah saja ketika tubuhku kembali di terlentangkan Om Liem diatas kasur dan digumulinya lagi dengan penuh birahi.


Rasanya tak ada lagi bagian tubuhku yang terlewatkan dari jamahannya. ******* itu ternyata tidak mau rugi sama sekali, kesempatan menyetubuhiku itu dimanfaatkan sebaik mungkin, Tak henti hentinya Om Liem melahap kedua buah dadaku yang terguncang-guncang terkena hentakan batang kemaluannya. Dengan rakus disedot-sedotnya puting susuku dengan kuatnya yang kiri dan kanan bergantian, mataku terpejam pejam dibuatnya, sungguh Om Liem menikmati puting susuku yang baru tumbuh itu dengan bernapsu. Tidak lama setelah aku mencapai klimaks berikutnya, dia mulai melenguh panjang, sodokanya makin kencang dan kedua payudaraku diremasnya dengan brutal sampai aku terpekik.


Setelah itu dia nenekan penisnya dalam dalam hingga batang kemaluannya terbenam seluruhnya sampai menyentuh rahimku. aku berteriak kesakitan dan berusaha meronta tetapi Om Liem membekap bibirku dengan mulutnya sambil tangannya memeluk rapat pinggangku sehingga aku tak mampu bergerak lagi. Sambil meleguh panjang Om Liem menembakkan air maninya kedalam rahimku dengan deras tanpa ada perlawanan lagi dariku.


Beberapa saat kemudian suasana jadi hening senyap hanya suara napas Om Liem terdengar naik turun diatas tubuhku yang masih menyatu dengan tubuhnya. Aku sudah kehabisan tenaga tak mampu bergerak lagi dan kurasakan maninya menyembur nyembur hangat memenuhi rahimku, semoga saja aku tidak hamil pikirku dalam hati. Beberapa saat kemudian Om Liem mulai bangkit dan mencabut kemaluannya dari tubuhku, dengan senyum kepuasan karena telah berhasil menikmati kecantikanku luar dalam. Tanganku segera bergerak selimut untuk menutupi tubuhku yang polos itu.


“Tak perlu kau tutupi lagi tubuhmu itu, aku sudah tahu dan merasakan semuanya… he..he… “Om Liem masih sempat mengejek sambil meninggalkanku terbaring lemas di atas ranjang, aku diam saja tak perduli ejekannya mentalku masih mengalami shok berat akibat kehilangan keperawanan. Vaginaku masih terasa sakit akibat paksaannya bersetubuh. Bercak bercak darah perawanku mulai mengering disela sela pahaku yang putih bercampur dengan sperma Om Liem yang menetes keluar dari dalam kemaluanku.


“Benar benar *******… lelaki tua itu” kataku geram dalam hati. Air mataku jatuh menetes membasahi pipiku, tapi apa yang harus disesalkan, semuanya telah terjadi sesuai dengan kesepakatan yang kubuat.Tubuhku kini telah ternoda. Perlahan aku bangkit dari tempat tidur, dengan selimut yang melilit ditubuhku aku memunguti kembali pakaianku yang tercecer dilantai, segera aku menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Selintas kulihat Om Liem duduk menggenakan kimono disofa sambil menikmati sebatang cerutu dibibirnya.Om Liem tersenyum memandang tubuhku, Aku memalingkan muka dan mempercepat langkahku masuk kekamar mandi.


Aku mengenakan kembali baju dan rok miniku setelah lebih setengah jam membersihkan tubuhku . Dalam keadaan rapi Aku keluar dari kamar mandi, Kulihat Om Liem masih duduk di Sofa sambil memegang botol minuman.


“Aku ingin pulang Om… perjanjian kita sudah selesai..!” kataku sambil meraih tas kecil milikku diatas meja.“Belum selesai Shinta… aku masih belum puas… !” kata Om Liem sambil berdiri menghampiriku.“Tapi..bukankah Om Liem tadi sudah mendapatkan keperawananku..sesuai dengan kesepakatan kita..!” kataku sambil menepiskan tangan Om Liem yang berusaha menjamah dadaku.


“Memang benar..tapi aku merasa belum puas..!” kata Om Liem tersenyum kurang ajar.“Aku tak mau lagi Om… aku mau pulang … !kataku sambil melangkah cepat menuju pintu keluar kamar.“Shinta… aku akan menelpon ke Bank dan membatalkan cek yang kuberikan padamu bila kamu menolaknya..!” Ancam Om Liem sedikit keras.


Langkahku jadi terhenti karena ancamannya, pikiranku jadi kalut, ******* ini benar benar licik.. Bila aku menolaknya dan Om Liem membatal cek itu dengan menelpon bank, maka akan sia sialah pengorbananku ini. Om Liem kembali mendekatiku dan meyentuh bahuku.


“Bagaimana, kau bersedia melayaniku lagi..?tanyanya sambil meraih pinggangku yang langsing.


Aah… benar benar sialan tua bangka ini, aku tak berdaya menolaknya .Kupikir pikir untuk apa lagi jual mahal, toh aku sudah tidak perawan lagi. Akhirnya dengan berat hati aku hanya dapat menganggukkan kepala .


“Sekali ini saja Om… “kataku singkat.“Oke… no problem..”kata Om Liem senang sekali.


Tanpa basa basi lagi Om Liem langsung membuka kancing kancing bajuku dan melepaskannya kelantai sehingga nampaklah BHku yang berwarna merah jambu. Dengan kasar BH itu ditariknya lepas sehingga buah dadaku yang putih bersih kembali terbuka lebar menampakan kemulusan kulitku yang tersembunyi. Aku memaki maki dalam hati tanpa mampu berbuat sesuatu untuk mencegahnya.


Buah dadaku yang sudah terbuka lebar itu langsung diserang Om Liem dengan bernapsu, lumatan lumatannya makin menggila.Tubuhku menggelinjang gelinjang geli menahan birahi karena serangannya.” Ooughh… aahhh..ooughh..” Hisapan hisapan lidahnya pada puting susuku menyebabkan benda itu makin mengeras saja. Aku memejamkan mata pasrah berusaha menikmati perasaan itu, kubayangkan yang sedang mencumbui tubuhku ini adalah pria muda.


“Sshh.. aaahhh… eemhh..!” aku mulai meracau tidak karuan saat jari-jarinya menyusup kedalam celana dalamku dan menusuk kemaluanku sambil memainkan klistorisku, sementara itu mulutnya tidak henti-hentinya menciumi payudaraku, sadar atau tidak aku kembali terbawa nikmat oleh permainannya. Perlahan lahan kurasakan tangan Om Liem mulai beraksi melepaskan resleting rok miniku dan melorotkannya kebawah, detak jantungku semakin keras, tak lama celana dalamkupun menyusul lepas sehingga dalam sekejap tubuhku sudah telanjang bulat.


Sesaat mata Om Liem melotot memandangi tubuh polosku yang tampak putih bersih. Kemudian Om Liem yang bertubuh pendek meraih pinggangku yang ramping dan menuntunnya berjalan menuju kamar tidur utama. Aku hanya menurut saja kembali dibawa Om Liem kedalam kamar tidur, aku sudah menduga bahwa Om Liem ingin kembali mengerjai dan menikmati tubuhku yang putih mulus diatas kasur yang lembut itu, … aaaah… bandot ini sangat beruntung sekali… mendapatkan tubuhku tanpa perlawanan. Setelah membaringkanku diatas kasur, Om Liem segera membuka kimono yang dipakainya dengan tergesa gesa.


Ternyata Om liem tak menggenakan apa apa dibalik kimononya. Aku memalingkan mukaku ketika Om Liem mulai membuka kedua pahaku lebar lebar sehingga bibir vaginaku terbelah luas menantang. Rupanya Om Liem sudah tak sabar ingin segera menyetubuhiku. Dengan pasti batang penisnya yang sudah tegang dari tadi mulai diarahkan kebibir kemaluanku yang sudah terbuka.


“Pelan pelan Om… masih sakit… !” kataku berbisik sambil menahan napas ketika kurasakan penis Om Liem mulai menembus bibir vaginaku yang masih sempit.. Sambil membuka lebar kedua pahaku Om Liem mulai mendorong penisnya keselangkanganku kuat kuat.“auuww..aaahkhhh… !!aku memekik keras menahan yeri saat batang kemaluan Om Liem yang keras itu dengan paksa memasuki lubang kemaluanku yang masih sempit.


Untuk kedua kalinya aku tak kuasa menolak Penis Om Liem yang tegang memasuki kemaluanku dalam dalam. Rasa nyeri masih terasa walaupun tidak sesakit ketika pertama kali Om Liem menembus perawanku..


“He..he..Jepitan Memekmu sungguh nikmat sekali Shinta, lebih nikmat dari pada gadis gadis lain yang sudah pernah aku perawani… he..he… payudaramupun lebih kenyal dan berisi..”kata Om Liem sambil mulai menggoyangkan pinggulnya naik turun menggauliku. Aku diam saja mendengar ejekannya, saat ini badanku mulai terguncang guncang seirama dengan goyangan tubuh Om Liem yang menindih tubuhku.


“Oohh..ooohhhh… oooohhhhhh… “suaraku tak dapat kutahan lagi ketika gerakan Om Liem semakin cepat memacu tubuhku hingga tersentak sentak dengan keras.Birahiku jadi terangsang lagi, cairan vaginaku mulai banyak keluar sehingga Penis Om Liem kini sudah lancar keluar masuk vaginaku. Sambil tangannya mencengkram buah dadaku, goyangan Om Liem semakin menggila.


“Oooouuh… oooohhhhhhhh… Om Liem… “Tubuhku semakin menggeliat geliat tak karuan ketika buah dadaku kembali dilumat lumat Om


Liem dengan ganasnya. Gesekan Batang penis Om Liem semakin terasa nikmat. Ahirnya aku tak dapat bertahan lebih lama lagi, tubuhku mengejang lagi, aku mengalami Orgasme lebih dulu.


“He..he… nikmat khan, bersetubuh denganku..?” kata Om Liem senang karena berhasil membuatku mencapai Orgasme. Aku memejamkan mata menahan malu telah diperdayainya hingga mengalami orgasme. Bandot tua ini memang bukan tandinganku, Pengalamanya sangat jauh dibandingkan aku yang baru hari ini mengenal Sex, sehingga dengan mudah dia dapat menaklukanku.


“Sekarang giliranku untuk bersenang senang nona cantik… “kata Om Liem sambil merubah posisi tubuhku berbalik seperti orang merangkak. Rupanya Om Liem ingin menembakku dari belakang.


Aku hanya dapat pasrah mengikuti kemauan bandot ini. Tepat di hadapanku terdapat kaca rias yang besar didinding, sehingga aku dapat melihat tubuhku telanjang bulat serta dibelakangku terlihat Om Liem sedang mengagumi kemulusan tubuhku.


“Tak kusangka tubuhmu benar benar sempurna Shinta, kamu sungguh cantik sekali, beruntung sekali aku dapat memerawanimu… he..he… !” Om Liem tertawa sambil menyelipkan penisnya lagi di antara kedua kakiku lewat belakang. Dengan satu gerakan keras penisnya bergerak maju.


“Oohhh.., oouugghh.., aaahhhhh.. Aakkhh..!” Suaraku kembali terdengar ketika penis Om Liem dengan paksa menembus tubuhku dari belakang. Dengan bernapsu Om Liem kembali menggoyangku maju mundur sehingga buah dadaku yang menggantung ikut terguncang guncang berirama.


Sambil terus menggoyangku tangan Om Liem yang bebas kembali meremas remas buah dadaku yang menggantung lepas. Melalui cermin besar didepanku, terlihat Om Liem sedang menggauli tubuh telanjangku, selintas nampak seperti seorang bidadari sedang diperkosa habis habisan oleh iblis hidung belang. Karena sepertinya tidak berimbang sekali, yang satu gadis muda cantik dan satunya lagi bandot tua.


“aaahhh… aaahhh… oouugghh ” Gerakan Om Liem Semakin cepat menyodok nyodok rahimku, rasanya aku sudah tak kuat lagi, tampaknya Bandot Tua itu juga sudah akan mencapai klimaxs.


Tiba tiba Om Liem membalikan posisi tubuhku sehingga aku kembali terlentang dihadapannya. Sambil menindihku Om Liem kembali menghujamkan penisnya kedalam kemaluanku dengan kuat.


“Ooouugghh… !!” Om Liem nampak menikmati jeritanku ketika dia menghunjamkan lagi penisnya ke vaginaku yang telah basah oleh cairan licin. Sambil terus menggenjot tubuhku, bibir Om Liem kini dengan leluasa melumat dan menjilati leher jenjang ku yang terkulai lemas tertengadah ke atas.


Suara hisapannya bergema keras diruangan ini. Gerakan dan hentakan-hentakan masih berlangsung, iramanya pun semakin cepat dan keras. Aku hanya dapat mengimbanginya dengan rintihan-rintihan lemah “Ahh.. ohh.., ooh.. ohh.. ooohh..!” sementara tubuhku telah lemah dan semakin kepayahan. Akhirnya badan Om Liem pun menegang sambil mendekapku kuat kuat .


“Aaahhhh… Sakit Ommm… !” kataku sambil berusaha melepaskan pelukannya yang kuat tapi Om Liem malah menekan kemaluannya dalam dalam tak perduli dengan jeritanku Dan “Akkh… Crooot.., crooooott..!” Om Liem berejakulasi di rahimku, sperma yang keluar jumlahnya cukup banyak sehingga meluber keluar dari belahan Vaginaku. Om Liem nampaknya menikmati semburan demi semburan sperma yang dia keluarkan, sambil menikmati bibirku yang terbuka kepayahan . Om Liem mengerang kenikmatan di atas tubuhku yang sudah lemas, sementara rahimku terus menerima semburan sperma yang cukup banyak. Badan Om Liem menggelinjang dan mengejan disaat melepaskan semburan spermanya yang terakhirnya dan merasakan kenikmatan itu.


Batinnya kini puas karena telah berhasil menyetubuhiku habis habisan serta merengut keperawananku yang selama ini menjadi Primadona SPG di perusahaanya. Senyum puas pun terlihat di wajahnya sambil menatap tubuh ku yang tergolek tak berdaya di bawah pelukannya. Om Liem pun ibarat telah memenangkan suatu peperangan, tubuhnya tampak lemas diatas tubuhku. Perlahan kudorong tubuh gemuknya kesamping agar tak membebani tubuhku. Ahirnya akupun tertidur kelelahan dipelukan Om Liem setelah beberapa ronde tadi melayani napsu birahinya yang tak putus putus.


Sore harinya kembali aku digarapnya di kamar mandi ketika dipaksa mandi bersama, sambil berdiri merapatkan punggungku ketembok Om Liem kembali menggoyangku, sebelah kakiku diangkatnya keatas sehingga penisnya leluasa keluar masuk vaginaku, aku merintih rintih kecil dibuatnya. Sore itu aku terpaksa melayaninya sampai Bandot itu mendapatkan kepuasan dan dia **kan semua maninya dalam vaginaku. Setelah puas mengerjaiku barulah Om Liem mau melepaskanku dan mengantarkanku pulang.


Sepanjang Jalan, aku hanya diam membisu disamping Om Liem yang mengemudikan mobil, Aku masih sakit hati padanya yang telah berhasil memperdayaiku, Tubuhku habis habisan dikerjainya, Vaginaku masih terasa sakit akibat paksaannya bersetubuh, bagian tubuhku yang tersembunyipun penuh dengan warna merah bekas cupangannya terutama dibagian buahdada dan paha putihku. Yang lebih menyakitkan lagi Om Liem mengambil celana dalamku tanpa dapat kutolak, katanya setiap gadis yang berhasil diperawaninya akan dikoleksi celana dalamnya bersama bercak-bercak darah perawan yang masih menempel.Sudah puluhan koleksi disimpannya. Terpaksa Saat itu aku pulang dengan menggunakan rok tanpa celana dalam.


“Bila kamu butuh uang lagi, kamu bisa hubungi aku lagi Shinta… tentunya kamu tak keberatan khan, memberikan kenikmatan tubuhmu itu… he..he… “kata Om Liem sebelum aku turun dari mobilnya. Aku diam saja sambil berlalu darinya, sudah pukul 6 sore saat aku tiba didepan rumahku.


Ternyata hampir seharian aku dikerjai bandot tua itu. Suatu saat akan kubalaskan dendamku ini, akan kuhabiskan hartanya, tunggulah tak akan lama lagi waktu itu akan tiba, kau harus bayar mahal kenikmatan yang kau dapat dari kemulusan tubuhku.


Inilah pengalaman pertamaku yang kuceritakan secara vulgar buat pembaca, lain waktu aku akan ceritakan lagi kehidupan sexualku setelah kejadian ini dimana aku mulai terjerumus kedunia gadis panggilan High class, para pelangganku adalah pejabat dan pengusaha ternama di Jakarta.


Tak ada pelanggan yang kecewa dengan kecantikan dan kemulusan tubuhku plus layanan istimewa. Hanya lelaki berduit saja yang dapat menjamah keindahan tubuhku ini.
Cerita Dewasa: SPG Cantik Perawan saya ingin minum Viagra agar dapat menjebol gawangmu –Panggil saja nama samaranku yaitu Shinta. Badanku berkulit Putih mulus dengan tinggi 168 cm, orang katakan wajahku serupa makna Ayu Ting Ting. Dengan kecantikanku ini banyak rekan rekanku sekampus yang tergila hilang ingatan padaku namun semua tidak ku perdulikan karna saya cuma konsentrasi pada pelajaran kuliah. 


Narasi ini bermula saat Perusahaan expor-impor punya ayahku alami kebangkrutan karna selisih mata uang Dolar serta rupiah demikian tinggi hingga ayahku memikul hutang beberapa ratus juta rupiah pada rekanan bisnisnya. Karna tidak kuat memikul stres karena desakan, ayahku wafat dunia karna Hypertensi akut. Tempat tinggal serta 2 mobil kami sangat terpaksa di jual untuk melunasi hutang hutang itu. Saya serta Ibuku ahirnya geser kerumah kontrakan dengan sisa uang yang ada untuk modal hidup. Hal semacam ini adalah pukulan berat bagiku Karna dari kecil saya telah punya kebiasaan hidup suka serta elegan namun saya berupaya untuk berdaptasi. 

Cerita Dewasa: SPG Cantik Perawan saya ingin minum Viagra



Dengan sangat terpaksa Sesaat saat saya hentikan kuliahku dahulu karna saya mesti kerja untuk menaikkan pendapatan. Dengan modal muka yang cantik serta body yang putih mulus saya bisa di terima jadi SPG di perusahaan otomotif terkenal di Jakarta. Disini saya memiliki rekan akrab sesama SPG bernama Selly, orangnya juga cantik dengan badan tinggi semampai seperti Pragawati. 


Kami berdua begitu di kenal oleh beberapa karyawan karna terkecuali ramah juga pandai memikat pelanggan supaya beli kendaraan elegan yang kami promosikan, Beberapa besar mereka yaitu beberapa pria Entrepreneur, terlebih dengan pakaian seragam ketat serta di padu dengan rok mini yang memperlihatkan keindahan kaki kami hingga keatas lutut jadi daya tarik paling utama tiap-tiap stand pameran otomotif. Sesungguhnya saya cukup risih juga dipandangi oleh beberapa konsumen namun sangat terpaksa kulupakan oleh karena itu langkah kami jual Mobil elegan. 


Di antara beberapa SPG memanglah seringkali kudengar dari narasi Selly kalau banyak salah satunya yang berlaku negatif yakni terkecuali mempromosikan barang otomotif juga bersedia di ajak kencan oleh beberapa Konsumen. Selly juga mengaku kalau dianya sempat juga melakukanya untuk menaikkan pendapatan, namun cuma pelanggan spesifik saja yang ia layani. Saya cuma geleng geleng kepala mendengarnya karna sampai kini saya tidak tertarik mencampuri masalah orang jadi saya tidak memperdulikannya, yang perlu saya tidak terikut oleh arus mereka. 


Sesudah sebagian bulan bekerja, musibah ke-2 menerpa kami sekali lagi, Ibuku yang telah tua mendadak kambuh sekali lagi penyakit ginjalnya, kesempatan ini lebih kronis karna telah lama tidak kontrol kesehatan sekali lagi. Menurut dokter ibuku mesti selekasnya melakukan operasi ginjal dalam minggu ini atau tak ada keinginan sekali lagi apabila dipending. Yang membuatku jadi pusing yaitu problem biayanya yang besar. Semua tabunganku yang ada cuma cukup untuk cost tempat tinggal sakitnya saja tengah untuk operasinya masih tetap perlu belasan juta rupiah. Hal semacam ini saya katakan juga pada Selly rekan baikku siapa tahu dia bisa menolongku. 


“Biaya operasi ibumu memanglah tinggi sekali, saya tidak miliki uang banyak untuk membantumu, namun coba minta pertolongan om Liem direktur perusahaan kita bekerja, karna dia juga pernah membantuku. ” tutur Selly memberi pemecahannya. Om Liem memanglah direktur yang memiliki perusahaan otomotif tempatku bekerja orangnya agak gemuk pendek WNI keturunan usianya 50-an, dengan bajuya senantiasa rapi serta necis. Sesungguhnya Saya sekurang-kurangnya sukai menjumpai orang ini, meskipun telah tua namun matanya senantiasa jelalatan apabila lihat beberapa karyawati SPGnya yang memakai seragam promosi yang ketat serta Rok mini yang tinggi, bahkan juga dia sempat dengan berniat meraba pahaku saat berpapasan dengannya di ruangan ganti baju namun selekasnya kutepis serta kutinggal pergi. 


“Silahkan Masuk..! ” terdengar nada dari balik pintu yang kuketuk…, eeh… Shinta, silakan duduk Shinta… Tanpa ada sangsi akupun duduk dikursi tamu yang bertemu dengan meja kerja Om Liem yang elegan. “ada yang dapat kubantu…? ” bertanya Om liem sembari memandang nakal kearahku. Saya jadi agak gugup serta sedikit berkeringat. Tanpa ada menghabiskan waktu saya katakan problemku untuk meminjam uang untuk cost operasi ibuku sebesar 20 juta rupiah. Sesaat kulihat Om Liem berdiam diri, namun kulihat sekali lagi dia tersenyum licik sembari memandang badanku dalam dalam. “Mhmmm.. itu hal yang gampang, anda dapat peroleh uang itu tanpa ada mesti meminjam… namun mesti ada imbalannya… “kata Om Liem sembari berkedip nakal. “Saya tidak tahu, imbalan apa yang Om Maksudkan? ” kataku agak serius. “Begini, Om Liem juga akan beri uang beberapa itu tanpa ada meminjam, namun jadi imbalannya berikan saya keperawananmu. ”kata Om Liem singkat sembari tersenyum kurang ajar. Saya tertegun tidak yakin mendengar permintaannya, benar benar ******* siTua ini umpatku dalam hati. “Aku tidak bersedia..! ” kataku ketus sembari berdiri serta keluar dari kantornya. “Aku menunggumu apabila beralih fikiran Shinta…! ” selintas masih tetap pernah kudengar nada Om Liem sebelumnya pergi… basic *******, kataku sekali lagi. Di rumah kutumpahkan semuanya kekesalanku dengan menangis sepuas puasnya, kelihatannya saya tidak miliki pilihan sekali lagi, apabila tidak selekasnya di operasi ibuku juga akan wafat namun dipilihan beda saya mesti menyerahkan keperawananku pada Bandot licik yang mengincar keindahan badanku. Tidak ada langkah beda untuk memperoleh uang sebesar itu, Untuk kesembuhan ibuku ahirnya kuputuskan untuk menjumpai Om Liem sekali lagi keesok harinya. Dengan kenakan seragam SPG serta rok mini yang ketat, jam 10 pagi saya datangi sekali lagi ruang kantor Om Liem. 


“he.. he… he… pada akhirnya kau datang juga Shinta cantik, apakah kau telah siap melayaniku diranjang.. he. he.. he..? ” Om Liem tertawa penuh kemenangan. Saya cuma diam saja terima ejekan itu. “Baiklah, Om Liem dapat nikmati badanku sesudah kupastikan ibuku dioperasi hari ini.. ”jawabku dengan berat hati. “Oke, No Masalah “Om Liem menuliskan selembar check dengan nominal sesuai sama yang ia janjikan tempo hari lalu didepanku dia menelpon rumah sakit untuk meyakinkan operasi hari ini. Selekasnya saya input check itu dalam tas kecilku, saya memanglah membutuhkannya. “Semuanya telah beres, saat ini kau tepati janjimu nona cantik, mari turut saya.. ”kata Om Liem sembari menggandengku keluar ruang. “*******… kesempatan ini engkau menang.! ” kataku dalam hati sembari mengikutinya masuk dalam kemobil. Om Liem nyatanya membawaku kesebuah hotel populer di Jakarta pusat. Kelihatannya Om Liem seringkali datang kemari, 1/2 ketakutan saya mengambil langkah masuk kehotel itu. Debaran jantungku makin kencang saat Om Liem menggandengku menuju kamar VIP dilantai lima. Sebagian gunakan mata pegawai hotel terlihat memandang kami, mungkin saja aneh dilihat seseorang gadis muda cantik jalan digandeng lelaki tua bangka menuju kamar hotel mereka tentu sudah mengetahui apa yang juga akan berlangsung pada gadis cantik itu… ahh sangat mujur situa ini bisa kuda tunggangan yang aduhai. Saya terpaku diam berdiri dimuka pintu kamar 508 yang telah di buka Om Liem, rasa-rasanya saya menginginkan selekasnya lari dari tempat ini. 


“Ayo masuk Shinta.., kita kerjakan masalah kita. ”kata Om liem sembari menarik lenganku serta tutup pintu kamar Hotel. Demikian pintu terkunci Om Liem Segera memelukku merapat ketembok, rupanya napsunya telah tidak tertahankan sekali lagi lihat kemulusan kulit badanku. Saya sedikit berontak saat Tangan Om Liem mulai meraba pahaku yang putih, Mataku melotot geram kepadanya. Nyaris saja kutampar berwajah yang klimis itu. 


“Ingat kesepakatan kita Shinta, hasratmu telah saya penuhi.. saat ini saya bebas nikmati keindahan badanmu.! ” kata Om Liem sembari kembali mengangkat rok miniku hingga menampakan kemulusan pahaku lantas menjamahinya. .. oughhhh.. aaahh.. tak tahu kemana keangkuhan serta kesombonganku sampai kini, Kesempatan ini saya tidak berdaya melawannya, saya memanglah telah terikat kesepakatan itu serta badanku sekarang ini yaitu kepunyaannya. Saya cuma dapat pejamkan mata saat kurasakan tangan Om Liem mulai rajin menyusuri pahaku hingga kepangkal atas.. aah, Rasa-rasanya saya menginginkan menagis saja namun air mataku tidak ada yang keluar. 


“ooh… aahhhh… “suara napasku tidak mampu sekali lagi kutahan saat tangan Om liem mulai menyelinap dalam celana dalamku serta bermain di sana. Om Liem tersenyum suka lihat Shinta terlihat pasrah dalam pelukannya. Sampai kini Shinta senantiasa angkuh apabila didekatinya bahkan juga sempat mempermalukannya di hadapan beberapa SPG yang beda. Sesudah senang menjamahi selangkanganku, Om Liem lantas melepasku serta mengajakku jalan dalam ruangan Paling utama yang lebih luas. Sembari jalan mengikutinya saya membereskan kembali Rok miniku yang mulai acak acakan karena jamahan Tangan Om Liem. Kulihat Satu Ranjang yang besar serta elegan di dalam ruang ini. 


“Kamu tunggulah di sini dahulu, saya ingin minum Viagra agar dapat menjebol gawangmu. ”kata Om Liem Sembari berkedip nakal. Saya memalingkan muka pura pura tidak mendengar perkataannya. Demikian Om Liem pergi Saya selekasnya buka tas kecilku, dari dalam tas itu kukeluarkan sebutir pil kontrasepsi yang telah saya buat persiapan dari tempat tinggal serta selekasnya menelannya karna saya tidak ingin hamil karena perbuatan Om Liem. 


Nampaknya Om Liem telah umum menyewa kamar hotel ini, Tidak berani kubayangkan telah berapakah banyak gadis muda cantik yang telah digarapnya diranjang itu. Rekanku Selly yang cantikpun sempat narasi kalau dianya sempat juga dikerjakan Om Liem disebuah kamar hotel bintang lima sekian kali. Selera Om Liem Cukup tinggi pada wanita cantik. Saya menempatkan tasku di atas meja kecil saat kulihat Om Liem Yang bertubuh gemuk pendek mendekatiku. 

“Aku Sudah siap mejebol perawanmu nona cantik ..he..he”kata Om Liem sambil mulai memelukku, tangannya meraba payudaraku yang membusung kencang. Aku tak mampu menghindar lagi ketika mulutnya dengan bernapsu melumat lumat bibir merahku. Perasaan geli, jijik dan takut bercampur menjadi satu. Tapi ******* ini memang sudah sangat berpengalaman menaklukkan wanita. Tangannya kini makin berani menyusup ke dalam baju ketat lengan pendek yang kupakai, terus bergerak menyusup kebalik BH-ku, beberapa kancing bajuku lepas.


Degub jantungku bertambah kencang dan napasku makin memburu ketika kurasakan tangan kasarnya mulai menggerayangi dadaku, apalagi jari-jarinya turut mempermainkan puting susuku. Aku hanya mandah saja ketika Om Liem mulai menjamah tiap jengkal tubuhku, aku sudah terikat perjanjian. Sambil menyupangi leherku yang putih bersih tangannya mulai menaikkan rok mini yang kupakai sambil meraba-raba pahaku yang jenjang dan mulus.


Satu-persatu kancing bajuku dipretelinya tanpa dapat kucegah sehingga BH-ku yang berwarna merah muda, belahan dada, dan perutku yang rata nampak jelas menantang. Tanganku tak mampu menutupinya lagi. Melihat payudaraku yang kencang itu Om Liem makin bernafsu, dengan kasar BH itu dibukanya lepas dan menyembul lah payudaraku yang putih mulus dengan puting susu berwarna merah mu


“wah..tubuhmu memang benar benar mulus dan indah Shinta.., sungguh beruntung aku dapat menikmatinya… he..he..” mata om liem melotot memandangi buah dadaku. Secara reflek tanganku berusaha menutupi payudaraku yang terbuka itu tetapi Om Liem yang sudah berpengalaman langsung menangkap kedua tanganku dan membentangkannya lebar lebar. Mataku terpejam tak sanggup menahan malu, selama ini belum pernah ada laki laki yang berani menjamahku karena aku sangat galak menjaganya, tapi kali ini aku tak berdaya menolaknya. Tubuhku mengelinjang gelinjang menahan birahi karena cumbuan Om Liem pada dadaku, secara bergantian Om Liem menghisap hisap kedua puting susuku yang kenyal itu bagaikan bayi yang kehausan.


“oohh… oohhhh… ooohhhhhh”suara rintihanku tak dapat lagi kutahan. Bandot tua ini benar benar pintar merangsangku. Kemaluanku mulai terasa basah dibuatnya. Perlahan kurasakan Om Liem mulai membuka resleting rok miniku dan melorotkannya kebawah, tak lama celana dalamkupun menyusul lepas sehingga tubuhku yang indah sudah tak tertutup selembar benangpun. Aku mengeluh pasrah ketika Om Liem mendorongku hingga jatuh terlentang diatas kasur.


Sambil berjalan mendekat dia melepas pakaiannya satu persatu. Setelah dia membuka celana dalamnya tampak olehku kemaluannya yang sudah menegang dari tadi. Gila.., ternyata penisnya besar juga, aku tak berani menatapnya. Dibentangkannya kedua belah pahaku di depan wajahnya. Tatapan matanya sangat mengerikan saat memandangi daerah selangkanganku yang ditubuhi bulu bulu halus, seolah-olah seperti monster lapar yang siap memangsaku. Om Liem membenamkan wajahnya pada selangkanganku, dengan penuh nafsu dia melahap dan menghisap hisap vaginaku yang sudah basah itu, lidahnya dengan liar menjilati dinding vagina dan klitorisku.


Aku terpekik pekik kecil dibuatnya, Bandot tua ini benar benar ingin menikmati kecantikan tubuhku luar dalam. Perlakuannya sungguh membuat diriku serasa terbang, tubuhku menggelinjang-gelinjang geli diiringi erangan nikmat yang terpaksa. Sampai akhirnya kurasakan otot tubuhku mengejang dahsyat, aku mencapai orgasme pertamaku. Cairan vaginaku tak dapat lagi kubendung.


“Sluurrpp… sluurpp.. sshhrrpp..” demikian bunyinya ketika Om Liem menghisap sisa-sisa cairan Vaginaku.“Cairan Orgasme gadis perawan adalah resep awet mudaku selama ini..”kata Om Liem tersenyum puas.“Luar biasa Nikmatnya Vaginamu, sekarang saatnya kau nikmati pula penisku ini Shinta..”kata Om Liem sambil menyodorkan batang penisnya yang tegang ke muka ku.“Jangan… aku tak mau… !” kataku sambil berusaha menolak batang kemaluannya tapi Om Liem mengancam dan terus memaksakan penisnya masuk kemulutku sambil terus memaju-mundurkan penisnya di mulutku.


Pada awalnya aku tetap menolak, namun dia menahan kepalaku hingga aku tidak dapat melepaskannya. Terpaksa kuturuti pula kemauannya kuhisap kuat kuat penisnya hingga matanya merem melek kenikmatan .Harga diriku benar benar jatuh saat ini, Aku dipaksa melayaninya dengan Oral. Tak terasa sudah 15 menit aku mengkaraoke Om Liem, Penisnya sudah semakin besar dan keras, dia mengakhirinya dengan menarik kepalaku.


“Sekarang saatnya Aku pecahkan perawanmu Shinta..”kata Om Liem sambil menindih tubuhku dan membuka lebar-lebar kedua pahaku .


Aku memejamkan mata menunggu detik-detik ketika penisnya menerobos vaginaku. Menyadari kalau aku masih perawan, Om Liem tak hanya melebarkan kedua pahaku. Namun dengan jari jemari tangannya Om Liem kemudian membuka kedua bibir vaginaku, kemudian dengan perlahan dipandunya batang penisnya yang sudah tegang kearah lubang vaginaku yang sudah terbuka.Setelah dirasa tepat, perlahan Om Liempun menekan pantatnya kebawah.


“Auuw ..Akhh… auuww..! ” Aku memekik kesakitan sambil meronta ketika batang penis Om Liem mulai memasuki lubang kewanitaanku.


Keringatku bercucuran membasahi tubuhku yang telanjang bulat, Keperawananku yang selama ini kujaga mulai ditembus oleh Om Liem tanpa sanggup kucegah lagi. Aku meronta ronta kesakitan… Om Liem yang sudah berpengalaman tak ingin serangannya gagal karena rontaanku segera tangan menahan pantatku, lalu dengan cepat, ditekan pantatnya kembali kedepan sehingga separuh batang kelakiannya pun amblas masuk kedalam Vaginaku.


“Aakkhhh… !” Aku memekik kesakitan bersamaan dengan jebolnya keperawananku. Hancur sudah kehormatanku ditangan bandot tua itu.


Sesaat aku masih meronta ronta pelan, namun karena pegangan kedua tangan Om liem dipantatku sangat kuat hingga rontaanku tiada arti. Batang penis terus menerobos masuk mengkoyak koyak sisa sisa Perawanku. Tangisanku mulai terdengar lirih diantara desah napas Om Liem yang penuh birahi.Tubuhku yang putih mulus kini tak berdaya dibawah himpitan tubun Om Liem yang gendut.Sesaat Om Liem mendiamkan seluruh batang penisnya terbenam membelah Vaginaku sampai menyentuh rahimku, perutku terasa mulas dibuatnya.


“ha..ha..ha… tak perlu menangis nona cantik, kau sudah kuperawani saat ini, lebih baik nikmati saja ******ku ini.” ejek Om Liem sambil mulai menggoyang pantatnya maju mundur perlahan.


Penis Om Liem kurasakan terlalu besar menusuk Vaginaku yang masih sempit, setiap gesekan penis Om Liem menimbulkan rasa nyeri yang membuatku merintih rintih, tetapi buat Om Liem terasa nikmat luar biasa karena Penisnya tercepit erat oleh memek Shinta yang masih rapat dan baru ditembus perawannya. Inilah nikmatnya makan gadis perawan muda yang selama ini membuat Om Liem jadi ketagihan.


Semakin lama batang Penis Om Liem Semakin lancar keluar masuk menggesek Vaginaku karena cairan pelumas Vaginaku mulai keluar secara alamiah, rasa sakit dikemaluanku semakin berkurang, rintihanku perlahan mulai hilang berganti dengan suara napas yang berirama dan terengah engah. Tua bangka ini ternyata memang pintar membangkitkan nafsuku. hisapan hisapan lidahnya pada putingku menyebabkan benda itu makin mengeras saja. Bagai manapun juga aku adalah manusia normal yang juga punya napsu birahi, sadar atau tidak aku mulai terbawa nikmat oleh permainannya, tak ada guna menolak. lebih baik kunikmati saja perkosaan ini.


“Ooooh… , oooouugh… , aahhmm… , ssstthh!” .erangan panjang keluar dari mulutku yang mungil. akhirnya aku biarkan diriku terbuai dan larut dalam goyangan birahi Om Liem.


Aku memejamkan mata berusaha menikmati perasaan itu, kubayangkan yang sedang mencumbui tubuhku ini adalah lelaki muda idamanku. Penisnya kini mulai meluncur mulus sampai menyentuh rahimku. Aku mengerang setiap kali dia menyodokkan penisnya. Gesekan demi gesekan, sodokan demi sodokan sungguh membuatku terbuai dan semakin menikmati perkosaan ini, aku tidak perduli lagi orang ini sesungguhnya adalah Bandot tua yang sudah merenggut kehormatanku. Darah perawanku kurasakan mulai mengalir keluar membasahi seprai dibawah pantatku.


Rasa sakitku kini mulai hilang. Sambil bergoyang menyetubuhiku bibirnya tidak henti-hentinya melumat bibir dan pentil susuku, tangannyapun rajin menjamahi tiap lekuk tubuhku sehingga membuatku menggeliat geliat kenikmatan .Rintihan panjang ahirnya keluar lagi dari mulutku ketika mulai mencapai klimaks, sekujur tubuhku mengejang beberapa detik sebelum melemas kembali. Keringat bercucuran membasahi tubuhku yang polos itu sehingga kulitku yang putih bersih kelihatan mengkilat membuat Bandot itu semakin bernapsu menggumuliku.


Birahi Om Liem semakin menggila melihat tubuhku yang begitu cantik dan mulus itu tergeletak pasrah tak berdaya di hadapannya dengan kedua paha yang halus mulus terkangkang dan bibir kemaluan yang mungil itu menjepit dengan ketat batang penisnya yang cukup besar itu. Sungguh ironi memang, gadis muda secantik aku terpaksa mendapatkan kenikmatan seperti ini bukan dengan kekasihku, akan tetapi dengan orang asing yang sedang memperkosaku. Tanpa memberiku kesempatan beristirahat Om Liem merubah posisi bersetubuh.


Tubuhku ditariknya duduk berhadapan muka sambil mengangkang pada pangkuannya, Dengan sekali tekan penis Om Liem yang besar kembali menembus vaginaku dan terjepit erat dalam liang kewanitaanku, sedangkan tangan kiri Om Liem memeluk pinggulku dan menariknya merapat pada badannya, sehingga secara perlahan-lahan tapi pasti penis Om Liem menerobos masuk ke dalam kemaluanku. Tangan kanan Om Liem memeluk punggungku dan menekannya rapat-rapat hingga kini pinggulku melekat kuat pada pinggul Om Liem .


“Ouughh..oohhh… ooohhhh… “Aku merintih halus ketika kurasakan batang penis Om Liem amblas seluruhnya hingga menyentuh rahimku.


Rintihanku semakin keras saat Bandot itu mulai melumati buah dadaku sehingga menimbulkan perasaan geli yang amat sangat setiap kali lidahnya memyapu nyapu puting susuku . Kepalaku tertengadah lemas ke atas, pasrah dengan mata setengah terkatup menahan kenikmatan yang melanda tubuhku sehingga dengan leluasanya mulut Om Liem bisa melumati bibirku yang agak basah terbuka itu. Setelah beberapa saat puas menikmati bibirku yang lembut dia mulai menggerakkan tubuhku naik turun.


“Hmm… Jepitan Memekmu sungguh nikmat sekali Shinta… beda dengan perempuan lain yang sering aku setubuhi… “suara Om Liem sayup sayup kudengar ditelingaku.Aku tak memperdulikannya lagi, saat ini tubuhku tengah terguncang guncang hebat oleh goyangan pinggul Om Liem yang semakin cepat. Terkadang Bandot ini melakukan gerakan memutar sehingga vaginaku terasa seperti diaduk-aduk. Aku dipaksa terus mempercepat goyanganku karena merasa sudah mau keluar, makin lama gerakannya makin liar dan eranganku pun makin tidak karuan menahan nikmat yang luar biasa itu. Dan ketika klimaks kedua itu sampai, aku menjerit histeris sambil mempererat pelukanku. Benar-benar dahsyat yang kuperoleh walaupun bukan dengan lelaki muda dan tampan.


Walau pun sudah tua tapi Om Liem masih mampu menaklukan gadis muda sepertiku. Kali ini dia membalikkan badanku hingga posisi tubuhku menungging lalu mengarahkan kemaluannya diantara kedua belah pahaku dari belakang. Dengan sekali sentak Om Liem menarik pinggulku ke arahnya, sehingga kepala penis tersebut membelah dan terjepit dengan kuat oleh bibir-bibir kemaluanku.


“Oooooouh… ouuuhhgh!” untuk kesekian kalinya penis laki-laki tersebut menerobos masuk ke dalam liang vaginaku dan Om Liem terus menekan pantatnya sehingga perutnya yang gendut itu menempel ketat pada pantat mulusku. Selanjutnya dengan ganasnya Om Liem memainkan pinggulnya maju mundur dengan cepat sambil mulutnya mendesis-desis keenakan merasakan penisnya terjepit dan tergesek-gesek di dalam lubang vaginaku yang masih rapat itu. Inilah pengalaman pertamaku dijamah oleh laki laki yang sudah sangat berpengalaman dalam bersetubuh, Walaupun berusaha bertahan aku ahirnya kewalahan juga menghadapi Om Liem yang ganas dan kuat itu. Bandot tua itu benar-benar luar biasa tenaganya.


Sudah hampir satu jam ia menggoyang dan menyetubuhiku tetapi tenaganya tetap prima. Tangannya terus bergerilya merambahi lekuk-lekuk tubuhku. Harus kuakui sungguh hebat lelaki seumur dia dapat bertahan begitu lama dan membuatku orgasme berkali-kali, mungkin karena sebelumnya dia sudah minum obat kuat Viagra, aah… entahlah.. aku tidak perduli hal itu, yang penting aku sudah melunasi perjanjianku dengan menyerahkan kegadisanku sebagai imbalan uang yang kubutuhkan. Aku pasrah saja ketika tubuhku kembali di terlentangkan Om Liem diatas kasur dan digumulinya lagi dengan penuh birahi.


Rasanya tak ada lagi bagian tubuhku yang terlewatkan dari jamahannya. ******* itu ternyata tidak mau rugi sama sekali, kesempatan menyetubuhiku itu dimanfaatkan sebaik mungkin, Tak henti hentinya Om Liem melahap kedua buah dadaku yang terguncang-guncang terkena hentakan batang kemaluannya. Dengan rakus disedot-sedotnya puting susuku dengan kuatnya yang kiri dan kanan bergantian, mataku terpejam pejam dibuatnya, sungguh Om Liem menikmati puting susuku yang baru tumbuh itu dengan bernapsu. Tidak lama setelah aku mencapai klimaks berikutnya, dia mulai melenguh panjang, sodokanya makin kencang dan kedua payudaraku diremasnya dengan brutal sampai aku terpekik.


Setelah itu dia nenekan penisnya dalam dalam hingga batang kemaluannya terbenam seluruhnya sampai menyentuh rahimku. aku berteriak kesakitan dan berusaha meronta tetapi Om Liem membekap bibirku dengan mulutnya sambil tangannya memeluk rapat pinggangku sehingga aku tak mampu bergerak lagi. Sambil meleguh panjang Om Liem menembakkan air maninya kedalam rahimku dengan deras tanpa ada perlawanan lagi dariku.


Beberapa saat kemudian suasana jadi hening senyap hanya suara napas Om Liem terdengar naik turun diatas tubuhku yang masih menyatu dengan tubuhnya. Aku sudah kehabisan tenaga tak mampu bergerak lagi dan kurasakan maninya menyembur nyembur hangat memenuhi rahimku, semoga saja aku tidak hamil pikirku dalam hati. Beberapa saat kemudian Om Liem mulai bangkit dan mencabut kemaluannya dari tubuhku, dengan senyum kepuasan karena telah berhasil menikmati kecantikanku luar dalam. Tanganku segera bergerak selimut untuk menutupi tubuhku yang polos itu.


“Tak perlu kau tutupi lagi tubuhmu itu, aku sudah tahu dan merasakan semuanya… he..he… “Om Liem masih sempat mengejek sambil meninggalkanku terbaring lemas di atas ranjang, aku diam saja tak perduli ejekannya mentalku masih mengalami shok berat akibat kehilangan keperawanan. Vaginaku masih terasa sakit akibat paksaannya bersetubuh. Bercak bercak darah perawanku mulai mengering disela sela pahaku yang putih bercampur dengan sperma Om Liem yang menetes keluar dari dalam kemaluanku.


“Benar benar *******… lelaki tua itu” kataku geram dalam hati. Air mataku jatuh menetes membasahi pipiku, tapi apa yang harus disesalkan, semuanya telah terjadi sesuai dengan kesepakatan yang kubuat.Tubuhku kini telah ternoda. Perlahan aku bangkit dari tempat tidur, dengan selimut yang melilit ditubuhku aku memunguti kembali pakaianku yang tercecer dilantai, segera aku menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Selintas kulihat Om Liem duduk menggenakan kimono disofa sambil menikmati sebatang cerutu dibibirnya.Om Liem tersenyum memandang tubuhku, Aku memalingkan muka dan mempercepat langkahku masuk kekamar mandi.


Aku mengenakan kembali baju dan rok miniku setelah lebih setengah jam membersihkan tubuhku . Dalam keadaan rapi Aku keluar dari kamar mandi, Kulihat Om Liem masih duduk di Sofa sambil memegang botol minuman.


“Aku ingin pulang Om… perjanjian kita sudah selesai..!” kataku sambil meraih tas kecil milikku diatas meja.“Belum selesai Shinta… aku masih belum puas… !” kata Om Liem sambil berdiri menghampiriku.“Tapi..bukankah Om Liem tadi sudah mendapatkan keperawananku..sesuai dengan kesepakatan kita..!” kataku sambil menepiskan tangan Om Liem yang berusaha menjamah dadaku.


“Memang benar..tapi aku merasa belum puas..!” kata Om Liem tersenyum kurang ajar.“Aku tak mau lagi Om… aku mau pulang … !kataku sambil melangkah cepat menuju pintu keluar kamar.“Shinta… aku akan menelpon ke Bank dan membatalkan cek yang kuberikan padamu bila kamu menolaknya..!” Ancam Om Liem sedikit keras.


Langkahku jadi terhenti karena ancamannya, pikiranku jadi kalut, ******* ini benar benar licik.. Bila aku menolaknya dan Om Liem membatal cek itu dengan menelpon bank, maka akan sia sialah pengorbananku ini. Om Liem kembali mendekatiku dan meyentuh bahuku.


“Bagaimana, kau bersedia melayaniku lagi..?tanyanya sambil meraih pinggangku yang langsing.


Aah… benar benar sialan tua bangka ini, aku tak berdaya menolaknya .Kupikir pikir untuk apa lagi jual mahal, toh aku sudah tidak perawan lagi. Akhirnya dengan berat hati aku hanya dapat menganggukkan kepala .


“Sekali ini saja Om… “kataku singkat.“Oke… no problem..”kata Om Liem senang sekali.


Tanpa basa basi lagi Om Liem langsung membuka kancing kancing bajuku dan melepaskannya kelantai sehingga nampaklah BHku yang berwarna merah jambu. Dengan kasar BH itu ditariknya lepas sehingga buah dadaku yang putih bersih kembali terbuka lebar menampakan kemulusan kulitku yang tersembunyi. Aku memaki maki dalam hati tanpa mampu berbuat sesuatu untuk mencegahnya.


Buah dadaku yang sudah terbuka lebar itu langsung diserang Om Liem dengan bernapsu, lumatan lumatannya makin menggila.Tubuhku menggelinjang gelinjang geli menahan birahi karena serangannya.” Ooughh… aahhh..ooughh..” Hisapan hisapan lidahnya pada puting susuku menyebabkan benda itu makin mengeras saja. Aku memejamkan mata pasrah berusaha menikmati perasaan itu, kubayangkan yang sedang mencumbui tubuhku ini adalah pria muda.


“Sshh.. aaahhh… eemhh..!” aku mulai meracau tidak karuan saat jari-jarinya menyusup kedalam celana dalamku dan menusuk kemaluanku sambil memainkan klistorisku, sementara itu mulutnya tidak henti-hentinya menciumi payudaraku, sadar atau tidak aku kembali terbawa nikmat oleh permainannya. Perlahan lahan kurasakan tangan Om Liem mulai beraksi melepaskan resleting rok miniku dan melorotkannya kebawah, detak jantungku semakin keras, tak lama celana dalamkupun menyusul lepas sehingga dalam sekejap tubuhku sudah telanjang bulat.


Sesaat mata Om Liem melotot memandangi tubuh polosku yang tampak putih bersih. Kemudian Om Liem yang bertubuh pendek meraih pinggangku yang ramping dan menuntunnya berjalan menuju kamar tidur utama. Aku hanya menurut saja kembali dibawa Om Liem kedalam kamar tidur, aku sudah menduga bahwa Om Liem ingin kembali mengerjai dan menikmati tubuhku yang putih mulus diatas kasur yang lembut itu, … aaaah… bandot ini sangat beruntung sekali… mendapatkan tubuhku tanpa perlawanan. Setelah membaringkanku diatas kasur, Om Liem segera membuka kimono yang dipakainya dengan tergesa gesa.


Ternyata Om liem tak menggenakan apa apa dibalik kimononya. Aku memalingkan mukaku ketika Om Liem mulai membuka kedua pahaku lebar lebar sehingga bibir vaginaku terbelah luas menantang. Rupanya Om Liem sudah tak sabar ingin segera menyetubuhiku. Dengan pasti batang penisnya yang sudah tegang dari tadi mulai diarahkan kebibir kemaluanku yang sudah terbuka.


“Pelan pelan Om… masih sakit… !” kataku berbisik sambil menahan napas ketika kurasakan penis Om Liem mulai menembus bibir vaginaku yang masih sempit.. Sambil membuka lebar kedua pahaku Om Liem mulai mendorong penisnya keselangkanganku kuat kuat.“auuww..aaahkhhh… !!aku memekik keras menahan yeri saat batang kemaluan Om Liem yang keras itu dengan paksa memasuki lubang kemaluanku yang masih sempit.


Untuk kedua kalinya aku tak kuasa menolak Penis Om Liem yang tegang memasuki kemaluanku dalam dalam. Rasa nyeri masih terasa walaupun tidak sesakit ketika pertama kali Om Liem menembus perawanku..


“He..he..Jepitan Memekmu sungguh nikmat sekali Shinta, lebih nikmat dari pada gadis gadis lain yang sudah pernah aku perawani… he..he… payudaramupun lebih kenyal dan berisi..”kata Om Liem sambil mulai menggoyangkan pinggulnya naik turun menggauliku. Aku diam saja mendengar ejekannya, saat ini badanku mulai terguncang guncang seirama dengan goyangan tubuh Om Liem yang menindih tubuhku.


“Oohh..ooohhhh… oooohhhhhh… “suaraku tak dapat kutahan lagi ketika gerakan Om Liem semakin cepat memacu tubuhku hingga tersentak sentak dengan keras.Birahiku jadi terangsang lagi, cairan vaginaku mulai banyak keluar sehingga Penis Om Liem kini sudah lancar keluar masuk vaginaku. Sambil tangannya mencengkram buah dadaku, goyangan Om Liem semakin menggila.


“Oooouuh… oooohhhhhhhh… Om Liem… “Tubuhku semakin menggeliat geliat tak karuan ketika buah dadaku kembali dilumat lumat Om


Liem dengan ganasnya. Gesekan Batang penis Om Liem semakin terasa nikmat. Ahirnya aku tak dapat bertahan lebih lama lagi, tubuhku mengejang lagi, aku mengalami Orgasme lebih dulu.


“He..he… nikmat khan, bersetubuh denganku..?” kata Om Liem senang karena berhasil membuatku mencapai Orgasme. Aku memejamkan mata menahan malu telah diperdayainya hingga mengalami orgasme. Bandot tua ini memang bukan tandinganku, Pengalamanya sangat jauh dibandingkan aku yang baru hari ini mengenal Sex, sehingga dengan mudah dia dapat menaklukanku.


“Sekarang giliranku untuk bersenang senang nona cantik… “kata Om Liem sambil merubah posisi tubuhku berbalik seperti orang merangkak. Rupanya Om Liem ingin menembakku dari belakang.


Aku hanya dapat pasrah mengikuti kemauan bandot ini. Tepat di hadapanku terdapat kaca rias yang besar didinding, sehingga aku dapat melihat tubuhku telanjang bulat serta dibelakangku terlihat Om Liem sedang mengagumi kemulusan tubuhku.


“Tak kusangka tubuhmu benar benar sempurna Shinta, kamu sungguh cantik sekali, beruntung sekali aku dapat memerawanimu… he..he… !” Om Liem tertawa sambil menyelipkan penisnya lagi di antara kedua kakiku lewat belakang. Dengan satu gerakan keras penisnya bergerak maju.


“Oohhh.., oouugghh.., aaahhhhh.. Aakkhh..!” Suaraku kembali terdengar ketika penis Om Liem dengan paksa menembus tubuhku dari belakang. Dengan bernapsu Om Liem kembali menggoyangku maju mundur sehingga buah dadaku yang menggantung ikut terguncang guncang berirama.


Sambil terus menggoyangku tangan Om Liem yang bebas kembali meremas remas buah dadaku yang menggantung lepas. Melalui cermin besar didepanku, terlihat Om Liem sedang menggauli tubuh telanjangku, selintas nampak seperti seorang bidadari sedang diperkosa habis habisan oleh iblis hidung belang. Karena sepertinya tidak berimbang sekali, yang satu gadis muda cantik dan satunya lagi bandot tua.


“aaahhh… aaahhh… oouugghh ” Gerakan Om Liem Semakin cepat menyodok nyodok rahimku, rasanya aku sudah tak kuat lagi, tampaknya Bandot Tua itu juga sudah akan mencapai klimaxs.


Tiba tiba Om Liem membalikan posisi tubuhku sehingga aku kembali terlentang dihadapannya. Sambil menindihku Om Liem kembali menghujamkan penisnya kedalam kemaluanku dengan kuat.


“Ooouugghh… !!” Om Liem nampak menikmati jeritanku ketika dia menghunjamkan lagi penisnya ke vaginaku yang telah basah oleh cairan licin. Sambil terus menggenjot tubuhku, bibir Om Liem kini dengan leluasa melumat dan menjilati leher jenjang ku yang terkulai lemas tertengadah ke atas.


Suara hisapannya bergema keras diruangan ini. Gerakan dan hentakan-hentakan masih berlangsung, iramanya pun semakin cepat dan keras. Aku hanya dapat mengimbanginya dengan rintihan-rintihan lemah “Ahh.. ohh.., ooh.. ohh.. ooohh..!” sementara tubuhku telah lemah dan semakin kepayahan. Akhirnya badan Om Liem pun menegang sambil mendekapku kuat kuat .


“Aaahhhh… Sakit Ommm… !” kataku sambil berusaha melepaskan pelukannya yang kuat tapi Om Liem malah menekan kemaluannya dalam dalam tak perduli dengan jeritanku Dan “Akkh… Crooot.., crooooott..!” Om Liem berejakulasi di rahimku, sperma yang keluar jumlahnya cukup banyak sehingga meluber keluar dari belahan Vaginaku. Om Liem nampaknya menikmati semburan demi semburan sperma yang dia keluarkan, sambil menikmati bibirku yang terbuka kepayahan . Om Liem mengerang kenikmatan di atas tubuhku yang sudah lemas, sementara rahimku terus menerima semburan sperma yang cukup banyak. Badan Om Liem menggelinjang dan mengejan disaat melepaskan semburan spermanya yang terakhirnya dan merasakan kenikmatan itu.


Batinnya kini puas karena telah berhasil menyetubuhiku habis habisan serta merengut keperawananku yang selama ini menjadi Primadona SPG di perusahaanya. Senyum puas pun terlihat di wajahnya sambil menatap tubuh ku yang tergolek tak berdaya di bawah pelukannya. Om Liem pun ibarat telah memenangkan suatu peperangan, tubuhnya tampak lemas diatas tubuhku. Perlahan kudorong tubuh gemuknya kesamping agar tak membebani tubuhku. Ahirnya akupun tertidur kelelahan dipelukan Om Liem setelah beberapa ronde tadi melayani napsu birahinya yang tak putus putus.


Sore harinya kembali aku digarapnya di kamar mandi ketika dipaksa mandi bersama, sambil berdiri merapatkan punggungku ketembok Om Liem kembali menggoyangku, sebelah kakiku diangkatnya keatas sehingga penisnya leluasa keluar masuk vaginaku, aku merintih rintih kecil dibuatnya. Sore itu aku terpaksa melayaninya sampai Bandot itu mendapatkan kepuasan dan dia **kan semua maninya dalam vaginaku. Setelah puas mengerjaiku barulah Om Liem mau melepaskanku dan mengantarkanku pulang.


Sepanjang Jalan, aku hanya diam membisu disamping Om Liem yang mengemudikan mobil, Aku masih sakit hati padanya yang telah berhasil memperdayaiku, Tubuhku habis habisan dikerjainya, Vaginaku masih terasa sakit akibat paksaannya bersetubuh, bagian tubuhku yang tersembunyipun penuh dengan warna merah bekas cupangannya terutama dibagian buahdada dan paha putihku. Yang lebih menyakitkan lagi Om Liem mengambil celana dalamku tanpa dapat kutolak, katanya setiap gadis yang berhasil diperawaninya akan dikoleksi celana dalamnya bersama bercak-bercak darah perawan yang masih menempel.Sudah puluhan koleksi disimpannya. Terpaksa Saat itu aku pulang dengan menggunakan rok tanpa celana dalam.


“Bila kamu butuh uang lagi, kamu bisa hubungi aku lagi Shinta… tentunya kamu tak keberatan khan, memberikan kenikmatan tubuhmu itu… he..he… “kata Om Liem sebelum aku turun dari mobilnya. Aku diam saja sambil berlalu darinya, sudah pukul 6 sore saat aku tiba didepan rumahku.


Ternyata hampir seharian aku dikerjai bandot tua itu. Suatu saat akan kubalaskan dendamku ini, akan kuhabiskan hartanya, tunggulah tak akan lama lagi waktu itu akan tiba, kau harus bayar mahal kenikmatan yang kau dapat dari kemulusan tubuhku.


Inilah pengalaman pertamaku yang kuceritakan secara vulgar buat pembaca, lain waktu aku akan ceritakan lagi kehidupan sexualku setelah kejadian ini dimana aku mulai terjerumus kedunia gadis panggilan High class, para pelangganku adalah pejabat dan pengusaha ternama di Jakarta.


Tak ada pelanggan yang kecewa dengan kecantikan dan kemulusan tubuhku plus layanan istimewa. Hanya lelaki berduit saja yang dapat menjamah keindahan tubuhku ini.

Related Posts

Cerita Dewasa: SPG Cantik Perawan saya ingin minum Viagra
4/ 5
Oleh

5 komentar

02:12 delete

Bandar Togel Online Terbaik Dan Terpecaya
Yuk bergabungf bersama kami di permaianan tebak angka
TOGEL
DD48 red blue LIVE
Info lebih lanjut silakan hubugin CS kami...
Telp : +85581569708
BBM : D8E23B5C
Line : togelpelangi
Skype: Togel Pelangi
Link: http://www.togelpelangi.com/

Reply
avatar
14:05 delete

JOIN NOW WITH WWW.BOLACASINO88.COM
ALL GAMES CAN PLAY WITH 1 USER ID !!!

Bandar Bola, Live Casino, Togel , Games Online Terbesar
Berikut Bonus Menarik nya :
☆ Bonus Deposit Rp.5.000,-
☆ Bonus Refferral Seumur Hidup
☆ Bonus Sportbook 100%
☆ Bonus Cahback 5%-15% untuk produk sportbook
☆ Bonus Deposit Games 10%
☆ Bonus Cashback Games 5%
☆ Bonus Komisi Casino 0.8%

BOLACASINO88 adalah Situs Taruhan Bola Online Terpercaya dan Situs Casino Online Indonesia ,yang Mencakup Semua Jenis Judi Online. Terdaftar dan dipercayai oleh ribuan membernya sejak tahun 2014.

Buruan daftar dan mainkan game kesayangan anda sekarang juga.

Info Lebih lanjut / Pendaftaran : https://goo.gl/qze0ce ☆
LiveChat Dengan CS yang 24/7 Online Siap Melayani Anda Semua..

Reply
avatar
12:20 delete

Selamat malam bossku semua...
Kamu Sering Kalah Main Judi?
Sudah Tidak Jaman Lagi Kalah Main Judi
Kami Hadir Dengan Inovasi Terbaru & Tercangih, Dengan Jackpot Yang Super Pasti & Gampang Untuk Menang Terus Di Setiap Hari .
Transaksi Cepat, Aman & Terpercaya.
Tersedia 7 Games Dalam 1 User ID :
New Game ------>> GAME SAKONG
Poker, Domino, Bandar Ceme, Capsa, Ceme Keliling, dan Live Poker
Minimal Deposit Rp.15.000,-
Minimal Withdraw Rp.15.000,-
Promo Bonus Harian + Mingguan + Bulanan :
- Bonus Deposit
- Bonus Turn Over Harian 0.5%
- Bonus Refferal 10% + 10%
Untuk Informasi Lebih Lanjut Segera Hubungi CS Kami 24 Jam : www,royalqq,poker

Reply
avatar
16:05 delete

Selamat malam bossku semua...
Kamu Sering Kalah Main Judi?
Sudah Tidak Jaman Lagi Kalah Main Judi
Kami Hadir Dengan Inovasi Terbaru & Tercangih, Dengan Jackpot Yang Super Pasti & Gampang Untuk Menang Terus Di Setiap Hari .
Transaksi Cepat, Aman & Terpercaya.
Tersedia 7 Games Dalam 1 User ID :
New Game ------>> GAME SAKONG
Poker, Domino, Bandar Ceme, Capsa, Ceme Keliling, dan Live Poker
Minimal Deposit Rp.15.000,-
Minimal Withdraw Rp.15.000,-
Promo Bonus Harian + Mingguan + Bulanan :
- Bonus Deposit
- Bonus Turn Over Harian 0.5%
- Bonus Refferal 10% + 10%
Untuk Informasi Lebih Lanjut Segera Hubungi CS Kami 24 Jam : www,royalqq,poker

Selamat malam bossku semua...
Kamu Sering Kalah Main Judi?
Sudah Tidak Jaman Lagi Kalah Main Judi
Kami Hadir Dengan Inovasi Terbaru & Tercangih, Dengan Jackpot Yang Super Pasti & Gampang Untuk Menang Terus Di Setiap Hari .
Transaksi Cepat, Aman & Terpercaya.
Tersedia 7 Games Dalam 1 User ID :
New Game ------>> GAME SAKONG
Poker, Domino, BandarQ, Capsa, Sakong
Minimal Deposit Rp.15.000,-
Minimal Withdraw Rp.15.000,-

Reply
avatar