Sabtu

Aku dipompa oleh dinding kemaluan Mbak Ratna

Aku dipompa oleh dinding kemaluan Mbak Ratna “Temui saya di Hotel H kamar 315, namun terlebih dulu telp dahulu ya Dik Sakti, siapa tahu Mbak Ratna tengah keluar sebentar.. ” demikianlah perbincangan yang singkat yang maknanya sanggup saya mengerti secara cepat. Oh ya, Mbak Ratna telah mengenalku lebih kurang 1/2 th., namun sepanjang 1/2 th. itu, kami cuma sekedar berteman, lantaran ketidaksamaan tempat yang cukup jauh, saya di kota S tengah Mbak Ratna di kota J. Dia mengenalku dari Mbak Vian, ya mudah-mudahan pembaca masih tetap ingat dengan kisahku di “Gelora Di Kolam Renang”. Namun saya tidak jelas apa hubungan pada Mbak Vian dengan Mbak Ratna, menurut Mbak Vian sich cuma rekan dari “milist groups” (saya lupa namanya), di situ Mbak Vian narasi terkait hubunganku dengannya. Serta Mbak Ratna minta bagaimana supaya dapat diperkenalkan denganku. 


Aku dipompa oleh dinding kemaluan Mbak Ratna



Singkatnya, pertemanan 1/2 th. jalan sekedar kirim e-mail serta telepon, namun sudah pasti dia yang telepon duluan. Mbak Ratna yaitu janda beranak 2, dia bekerja dibagian Public Service satu perusahaan finance di kota J, tdk terang bagaimana ia menjanda, yang tentu eks suaminya orang melayu. Dari yang kubayangkan sampai kini lewat perbincangan telepon, fisiknya sedang-sedang saja, cuma suaranya, ya.. suaranya yang saya ingat tetap, berat serta serak, mungkin saja lantaran dia perokok berat. 


Dengan bekal uang recehan, saya datang ke hotel H, serta lewat public phone, saya telepon ke kamar 315. Cukup lama suara dering telepon saya dengar serta tak ada yang mengangkat, mendadak.. “Halo.. ” lho kok nada laki laki? fikirku. “Maaf Mbak Ratna ada? ”“Sebentar, dari siapa ini? ”“Sakti, saya telah janji untuk berjumpa sore hari ini, ”“Tante, ada orang namanya Sakti, tuturnya ingin ketemu.. ”Terdengar nada mengeras menyebut nama Ratna. Tante? Siapakah rupanya laki laki ini? “Ya Dik Sakti, aduh maaf Tante masih tetap terima Hand Phone dari rekan di J, segera saja deh naik. ” 


Demikian pintu terbuka, saya kaget, nyatanya bayanganku terkait Mbak Ratna meleset seratus %! Umurnya 37 th., tengah saya waktu itu masih tetap 25 th., kulitnya coklat, tdk cantik, relatif gemuk tinggi badannya yang 160 cm dengan berat 75 kg. “Wah maaf ya, kenalin ini saudara Mbak di S, namanya Andi, dia anak dari kakak Mbak yang paling tua, kebetulan tengah kuliah disini ambillah jurusan.. apa Di? ”“Manajemen, ” jawab Andi singkat sembari berjabat tangan resmi sekali. “Semester berapakah anda Di? ”“Baru semester dua kok Tante. ”“Oh ya ini Sakti, dia yang menolong Tante masalah kantor di S, ” jawabnya menutup-nutupi yang sesungguhnya, serta saya beri dukungan apa yang dikatakannya. “OK deh Tante, lantaran telah ada Mas Sakti, Andi permisi dahulu, besok keretanya jam berapakah sich, agar Andi antar sama ibu sekalian, ” tawaran Andi dijawab singkat Mbak Ratna. “Ah, kelak saya telepon Mbak Ning deh, sekalian besok minta dijemput main ke rumahmu, salam buat ibu serta ayah ya, hingga ketemu besok. ” 


Jam tunjukkan jam 1/2 tujuh malam, “Sampai di mana barusan Sakti.. oh ya, selamat bersua deh dengan Mbak Ratna? Bagaimana menurut Dik Sakti? Mbak Ratna gemuk ya? Hayoo jujur saja, tidak butuh bohong? ”“Iya, untuk ukuran Mbak Ratna memanglah termasuk gemuk, namun tidak apa kok, lagian kami telah akrab kan 1/2 th. ini, ” saya coba mencairkan situasi. Mbak Ratna menyulut sebatang rokok Mild serta menawariku, “Terima kasih, saya lebih sukai Dji Sam Soe Filter, ” sembari turut merokok milikku sendiri. “OK, berniat saya tdk narasi fisik Tante, takut apabila Dik Sakti tak ingin ketemu. ”“Ah Mbak Ratna salah menduga saya, saya tdk lihat wanita dari fisiknya kok, gemuk, kurus, cantik atau tdk, China atau Pribumi, pendek atau tinggi, yang terutama ‘permainan’-nya. ”Tiba-tiba saya segera nyerocos. “Lagi juga, saya juga tdk tampan serta bertubuh atletik kan? saya cuma laki laki umum yang mujur dapat temani sebagian wanita yang maaf lho Tante.. seperti.. Mbak Ratna ini. ” 


Tiba-tiba, belum pula usai rokok satu batang, Mbak Ratna segera merangkulku serta melumat bibirku. Didekapnya badanku, serta merasa sesak nafasku lantaran badannya yang gemuk segera menindihku ditempat tidur. “Dik Sakti, telah sembilan bulan ini Mbak Ratna belum pula rasakan sentuhan laki laki, tolong Mbak Ratna ya.. oohhkk, ” suaranya yang berat serta serak memecahkan kesadaranku untuk turut melayani permainannya. Bayangan badannya yang gemuk telah hilang dari fikiranku, lantaran untuk pertama kesempatan ini, saya menjumpai wanita yang berani segera tanpa ada pemanasan. Serta ciumannya saya akui begitu panas (mungkin saja lantaran sembilan bulan puasa). Belum usai permainan pertama, Mbak Ratna telah mulai melepaskan bajunya satu persatu. Serta hebatnya, sembari melepas baju, tangannya yang satu tdk berhenti meraba kemaluanku yang masih tetap rapat tertutup celana. Aku telah tegang mulai sejak ia mempermaikan kemaluanku. 


“Ookkhh, Sakti, berikan dong sama Mbak, kemaluan anda, telah tegang tuch.. okkhh yeess, ”Tidak hingga satu menit, kami berdua telah polos. Badan yang gemuk itu, memiliki ukuran payudara sedang-sedang saja, namun rambut kemaluannya terang terurus sekali, panjang, lebat namun lurus, serta telah basah lantaran terangsang. Batang kemaluanku segera saja dituntun ke mulutnya, serta hisapannya.. “Aaauu, pelan-pelan Mbak, sakiit! ” rupanya Mbak Ratna sangat buru-buru. Kubimbing dia untuk bermain pelan-pelan. “Terus Mbak! yaa, teerruss, ohh, perlahan Mbak, ohh selalu, nah demikian, ” sembari mukanya maju-mundur, burungku selalu dijilati seperti es cream. Tidaklah perlu lama-lama menanti, saya mulai turut mempermainkan bibir kemaluannya. Karena telah basah, saya tidaklah perlu usaha keras untuk mengajaknya memasukkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya. Serta rupanya Mbak Ratna masih tetap menginginkan mengulum batang kemaluanku, meskipun telah sangat begitu keras serta tegang, apa bisa buat, saya cuma dapat menanti giliran untuk menusuk lubang kemaluan yang sangatlah basah itu. 


“Ohhk my God, Mmmbakk, ” suaraku bergetar, lantaran telah menginginkan memuntahkan sperma. Sepuluh menit cuma mengulum saja, selekasnya kupercepat pergerakan, serta agak tersedak Mbak Ratna makin liar mengisap kemaluanku. Serta saya keluarkan sperma di mulut Mbak Ratna, sedikit, namun cukup untuk memuaskan nafsuku yang pertama. Aku klimaks cuma dengan oral sex saja, serta Mbak Ratna masih tetap mengulum habis sekalian bersihkan sisa sperma di kemaluanku. Serta lima menit lalu, burungku telah mulai bereaksi kembali. Kesempatan ini Mbak Ratna makin bernafsu, serta belum pula tegang benar, saya telah dikangkanginya, tempatku dibawah, serta Mbak Ratna di atasku. Wah, saya nyaris susah bernafas, kelihatannya (sialan) kesempatan ini saya betul-betul habis dikuasai permainan Mbak Ratna. 


Dengan diarahkan tangan kiri Mbak Ratna, burungku digenggam serta diarahkan ke lubang kemaluannya. Mmhh.. hangat merasa serta disertai nada gesekan kemaluan serta dinding kemaluan samping dalam. Mbak Ratna mulai bergerak naik-turun, serta saya pasif saja saksikan apa yang tengah dilakukan. “Oh ya.. ohhkk yaa, uuchh, ” Mbak Ratna begitu aktif sekali, pergerakannya makin tdk teratur, saat ini mulai bergerak maju-mundur, serta sesekali menghentak, serta 1/2 melompat, seakan-akan menginginkan menancapkan burungku dalam-dalam ke lubang kemaluannya yang sangatlah licin. “Dik Sakti adduhh, bagaimana ini, oohh sshitt, aauuww, ohhkk, ” tak tahu teriakan apa sekali lagi yang kudengar, Mbak Ratna makin buas memainkan pinggulnya, namun begitu memiliki irama dengan keluar-masuknya batang kemaluanku ke lubang kemaluan Mbak Ratna. 


Tiba-tiba Mbak Ratna berputar-putar membelakangiku dengan tempat masih tetap diatas, serta batang kemaluanku tertancap di lubang kemaluannya, Mbak Ratna bertumpu dengan ke-2 kakinya dengan tempat jongkok kembali menaik-turunkan badannya, ohhkk, begitu aktif sekali. Saat ini saya cuma lihat sisi pantatnya saja, sembari kadang-kadang lihat pergerakan kemaluanku yang telah basah diberi cairan dinding kemaluan Mbak Ratna terlihat keluar-masuk di lubang yang sangat nikmat. “Oocchh, please.. huuhh.. hhuhh.. oohh ohh, ” pergerakannya semakin cepat, serta saat ini terang begitu tdk teratur. Kasur seperti bergerak dihantam gelombang oleh permainan Mbak Ratna tengah saya cuma rebahan nikmati permainannya. Serta mendadak, dia perlambat pergerakannya dengan hujaman ke bawah yang begitu keras, dengan hal tersebut burungku menusuk begitu dalam ke mulut kemaluannya. “Aauuhh, ” sedikit sakit lantaran dipaksa. 


Makin lambat pergerakan Mbak Ratna, namun suaranya semakin kencang (mudah-mudahan tdk terdengar hingga keluar). “Yeess.. yess.. yeess.. uuhh, aakkhh, aakhh, oohh, oh.. oh.. oh.. ohh.. yees, ouucchh.. oouucch, please, pleease.. pleeassee, aaoucchh, shhitt! ” Hening, dalam sekali batang kemaluanku menusuk ke lubang kemaluan Mbak Ratna, serta dilewatkan tetaplah didalam, sesaat Mbak Ratna menggeliat, seakan ada pergerakan automatis pada dinding kemaluannya yang mengurut-urut batang kemaluanku dengan pergerakan menjepit serta melebar, menjepit kembali serta mendadak hangat merasa, seperti ada cairan penambahan. 


Ya, saya hingga pada puncak klimaksku, disaat dalam diam itu, ada pergerakan automatis dari dinding kemaluan Mbak Ratna, seakan-akan meremas kemaluanku dengan begitu teratur serta diselingi desiran cairan kental yang buat licin, maka batang kemaluanku merasa berdenyut-denyut dipompa oleh dinding kemaluan Mbak Ratna. Serta peristiwa yang singkat ini berjalan kurang dari 1/2 jam, yaitu permainanku yang paling akhir di kota S. Saat ini saya telah di J, sekota dengan Mbak Ratna. Namun mulai sejak di kota J ini, malah saya tdk sempat sekali lagi terkait dengan Mbak Ratna. Mulai sejak peristiwa yang pertama dengan Mbak Ratna, kami masih tetap pernah bercinta 3 kali di masa datang, serta seperti permainan kami yang pertama, saya cuma diam saja saksikan permainan Mbak Ratna yang agresif serta kutunggu suatu hal yang istimewa, pergerakan dinding kemaluannya, yang belum pula sempat kutemui dengan wanita yang beda.


Ketika pembaca membaca pengalamanku ini, aku beruntung dapat meneruskan hobiku di kota J ini, karena selalu saja ada pembaca yang ingin berkenalan dengan mengirimkan e-mail ke alamatku. Dan dari perkenalan tersebut, walaupun tidak semuanya, ada beberapa yang berani mencoba untuk bercinta denganku. Dan kepada pembaca yang ingin berkenalan dan siapa tahu juga tertarik untuk mencoba, aku tunggu e-mailnya. Salam buat Ratna (yang melepas keperjakaanku, baca kisahku selanjutnya, Anggi, Mbak Vian (cewek Chinese yang seksi), Mbak Ratna (yang liar) yang sudah berbagi kepuasan denganku.
Aku dipompa oleh dinding kemaluan Mbak Ratna “Temui saya di Hotel H kamar 315, namun terlebih dulu telp dahulu ya Dik Sakti, siapa tahu Mbak Ratna tengah keluar sebentar.. ” demikianlah perbincangan yang singkat yang maknanya sanggup saya mengerti secara cepat. Oh ya, Mbak Ratna telah mengenalku lebih kurang 1/2 th., namun sepanjang 1/2 th. itu, kami cuma sekedar berteman, lantaran ketidaksamaan tempat yang cukup jauh, saya di kota S tengah Mbak Ratna di kota J. Dia mengenalku dari Mbak Vian, ya mudah-mudahan pembaca masih tetap ingat dengan kisahku di “Gelora Di Kolam Renang”. Namun saya tidak jelas apa hubungan pada Mbak Vian dengan Mbak Ratna, menurut Mbak Vian sich cuma rekan dari “milist groups” (saya lupa namanya), di situ Mbak Vian narasi terkait hubunganku dengannya. Serta Mbak Ratna minta bagaimana supaya dapat diperkenalkan denganku. 


Aku dipompa oleh dinding kemaluan Mbak Ratna



Singkatnya, pertemanan 1/2 th. jalan sekedar kirim e-mail serta telepon, namun sudah pasti dia yang telepon duluan. Mbak Ratna yaitu janda beranak 2, dia bekerja dibagian Public Service satu perusahaan finance di kota J, tdk terang bagaimana ia menjanda, yang tentu eks suaminya orang melayu. Dari yang kubayangkan sampai kini lewat perbincangan telepon, fisiknya sedang-sedang saja, cuma suaranya, ya.. suaranya yang saya ingat tetap, berat serta serak, mungkin saja lantaran dia perokok berat. 


Dengan bekal uang recehan, saya datang ke hotel H, serta lewat public phone, saya telepon ke kamar 315. Cukup lama suara dering telepon saya dengar serta tak ada yang mengangkat, mendadak.. “Halo.. ” lho kok nada laki laki? fikirku. “Maaf Mbak Ratna ada? ”“Sebentar, dari siapa ini? ”“Sakti, saya telah janji untuk berjumpa sore hari ini, ”“Tante, ada orang namanya Sakti, tuturnya ingin ketemu.. ”Terdengar nada mengeras menyebut nama Ratna. Tante? Siapakah rupanya laki laki ini? “Ya Dik Sakti, aduh maaf Tante masih tetap terima Hand Phone dari rekan di J, segera saja deh naik. ” 


Demikian pintu terbuka, saya kaget, nyatanya bayanganku terkait Mbak Ratna meleset seratus %! Umurnya 37 th., tengah saya waktu itu masih tetap 25 th., kulitnya coklat, tdk cantik, relatif gemuk tinggi badannya yang 160 cm dengan berat 75 kg. “Wah maaf ya, kenalin ini saudara Mbak di S, namanya Andi, dia anak dari kakak Mbak yang paling tua, kebetulan tengah kuliah disini ambillah jurusan.. apa Di? ”“Manajemen, ” jawab Andi singkat sembari berjabat tangan resmi sekali. “Semester berapakah anda Di? ”“Baru semester dua kok Tante. ”“Oh ya ini Sakti, dia yang menolong Tante masalah kantor di S, ” jawabnya menutup-nutupi yang sesungguhnya, serta saya beri dukungan apa yang dikatakannya. “OK deh Tante, lantaran telah ada Mas Sakti, Andi permisi dahulu, besok keretanya jam berapakah sich, agar Andi antar sama ibu sekalian, ” tawaran Andi dijawab singkat Mbak Ratna. “Ah, kelak saya telepon Mbak Ning deh, sekalian besok minta dijemput main ke rumahmu, salam buat ibu serta ayah ya, hingga ketemu besok. ” 


Jam tunjukkan jam 1/2 tujuh malam, “Sampai di mana barusan Sakti.. oh ya, selamat bersua deh dengan Mbak Ratna? Bagaimana menurut Dik Sakti? Mbak Ratna gemuk ya? Hayoo jujur saja, tidak butuh bohong? ”“Iya, untuk ukuran Mbak Ratna memanglah termasuk gemuk, namun tidak apa kok, lagian kami telah akrab kan 1/2 th. ini, ” saya coba mencairkan situasi. Mbak Ratna menyulut sebatang rokok Mild serta menawariku, “Terima kasih, saya lebih sukai Dji Sam Soe Filter, ” sembari turut merokok milikku sendiri. “OK, berniat saya tdk narasi fisik Tante, takut apabila Dik Sakti tak ingin ketemu. ”“Ah Mbak Ratna salah menduga saya, saya tdk lihat wanita dari fisiknya kok, gemuk, kurus, cantik atau tdk, China atau Pribumi, pendek atau tinggi, yang terutama ‘permainan’-nya. ”Tiba-tiba saya segera nyerocos. “Lagi juga, saya juga tdk tampan serta bertubuh atletik kan? saya cuma laki laki umum yang mujur dapat temani sebagian wanita yang maaf lho Tante.. seperti.. Mbak Ratna ini. ” 


Tiba-tiba, belum pula usai rokok satu batang, Mbak Ratna segera merangkulku serta melumat bibirku. Didekapnya badanku, serta merasa sesak nafasku lantaran badannya yang gemuk segera menindihku ditempat tidur. “Dik Sakti, telah sembilan bulan ini Mbak Ratna belum pula rasakan sentuhan laki laki, tolong Mbak Ratna ya.. oohhkk, ” suaranya yang berat serta serak memecahkan kesadaranku untuk turut melayani permainannya. Bayangan badannya yang gemuk telah hilang dari fikiranku, lantaran untuk pertama kesempatan ini, saya menjumpai wanita yang berani segera tanpa ada pemanasan. Serta ciumannya saya akui begitu panas (mungkin saja lantaran sembilan bulan puasa). Belum usai permainan pertama, Mbak Ratna telah mulai melepaskan bajunya satu persatu. Serta hebatnya, sembari melepas baju, tangannya yang satu tdk berhenti meraba kemaluanku yang masih tetap rapat tertutup celana. Aku telah tegang mulai sejak ia mempermaikan kemaluanku. 


“Ookkhh, Sakti, berikan dong sama Mbak, kemaluan anda, telah tegang tuch.. okkhh yeess, ”Tidak hingga satu menit, kami berdua telah polos. Badan yang gemuk itu, memiliki ukuran payudara sedang-sedang saja, namun rambut kemaluannya terang terurus sekali, panjang, lebat namun lurus, serta telah basah lantaran terangsang. Batang kemaluanku segera saja dituntun ke mulutnya, serta hisapannya.. “Aaauu, pelan-pelan Mbak, sakiit! ” rupanya Mbak Ratna sangat buru-buru. Kubimbing dia untuk bermain pelan-pelan. “Terus Mbak! yaa, teerruss, ohh, perlahan Mbak, ohh selalu, nah demikian, ” sembari mukanya maju-mundur, burungku selalu dijilati seperti es cream. Tidaklah perlu lama-lama menanti, saya mulai turut mempermainkan bibir kemaluannya. Karena telah basah, saya tidaklah perlu usaha keras untuk mengajaknya memasukkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya. Serta rupanya Mbak Ratna masih tetap menginginkan mengulum batang kemaluanku, meskipun telah sangat begitu keras serta tegang, apa bisa buat, saya cuma dapat menanti giliran untuk menusuk lubang kemaluan yang sangatlah basah itu. 


“Ohhk my God, Mmmbakk, ” suaraku bergetar, lantaran telah menginginkan memuntahkan sperma. Sepuluh menit cuma mengulum saja, selekasnya kupercepat pergerakan, serta agak tersedak Mbak Ratna makin liar mengisap kemaluanku. Serta saya keluarkan sperma di mulut Mbak Ratna, sedikit, namun cukup untuk memuaskan nafsuku yang pertama. Aku klimaks cuma dengan oral sex saja, serta Mbak Ratna masih tetap mengulum habis sekalian bersihkan sisa sperma di kemaluanku. Serta lima menit lalu, burungku telah mulai bereaksi kembali. Kesempatan ini Mbak Ratna makin bernafsu, serta belum pula tegang benar, saya telah dikangkanginya, tempatku dibawah, serta Mbak Ratna di atasku. Wah, saya nyaris susah bernafas, kelihatannya (sialan) kesempatan ini saya betul-betul habis dikuasai permainan Mbak Ratna. 


Dengan diarahkan tangan kiri Mbak Ratna, burungku digenggam serta diarahkan ke lubang kemaluannya. Mmhh.. hangat merasa serta disertai nada gesekan kemaluan serta dinding kemaluan samping dalam. Mbak Ratna mulai bergerak naik-turun, serta saya pasif saja saksikan apa yang tengah dilakukan. “Oh ya.. ohhkk yaa, uuchh, ” Mbak Ratna begitu aktif sekali, pergerakannya makin tdk teratur, saat ini mulai bergerak maju-mundur, serta sesekali menghentak, serta 1/2 melompat, seakan-akan menginginkan menancapkan burungku dalam-dalam ke lubang kemaluannya yang sangatlah licin. “Dik Sakti adduhh, bagaimana ini, oohh sshitt, aauuww, ohhkk, ” tak tahu teriakan apa sekali lagi yang kudengar, Mbak Ratna makin buas memainkan pinggulnya, namun begitu memiliki irama dengan keluar-masuknya batang kemaluanku ke lubang kemaluan Mbak Ratna. 


Tiba-tiba Mbak Ratna berputar-putar membelakangiku dengan tempat masih tetap diatas, serta batang kemaluanku tertancap di lubang kemaluannya, Mbak Ratna bertumpu dengan ke-2 kakinya dengan tempat jongkok kembali menaik-turunkan badannya, ohhkk, begitu aktif sekali. Saat ini saya cuma lihat sisi pantatnya saja, sembari kadang-kadang lihat pergerakan kemaluanku yang telah basah diberi cairan dinding kemaluan Mbak Ratna terlihat keluar-masuk di lubang yang sangat nikmat. “Oocchh, please.. huuhh.. hhuhh.. oohh ohh, ” pergerakannya semakin cepat, serta saat ini terang begitu tdk teratur. Kasur seperti bergerak dihantam gelombang oleh permainan Mbak Ratna tengah saya cuma rebahan nikmati permainannya. Serta mendadak, dia perlambat pergerakannya dengan hujaman ke bawah yang begitu keras, dengan hal tersebut burungku menusuk begitu dalam ke mulut kemaluannya. “Aauuhh, ” sedikit sakit lantaran dipaksa. 


Makin lambat pergerakan Mbak Ratna, namun suaranya semakin kencang (mudah-mudahan tdk terdengar hingga keluar). “Yeess.. yess.. yeess.. uuhh, aakkhh, aakhh, oohh, oh.. oh.. oh.. ohh.. yees, ouucchh.. oouucch, please, pleease.. pleeassee, aaoucchh, shhitt! ” Hening, dalam sekali batang kemaluanku menusuk ke lubang kemaluan Mbak Ratna, serta dilewatkan tetaplah didalam, sesaat Mbak Ratna menggeliat, seakan ada pergerakan automatis pada dinding kemaluannya yang mengurut-urut batang kemaluanku dengan pergerakan menjepit serta melebar, menjepit kembali serta mendadak hangat merasa, seperti ada cairan penambahan. 


Ya, saya hingga pada puncak klimaksku, disaat dalam diam itu, ada pergerakan automatis dari dinding kemaluan Mbak Ratna, seakan-akan meremas kemaluanku dengan begitu teratur serta diselingi desiran cairan kental yang buat licin, maka batang kemaluanku merasa berdenyut-denyut dipompa oleh dinding kemaluan Mbak Ratna. Serta peristiwa yang singkat ini berjalan kurang dari 1/2 jam, yaitu permainanku yang paling akhir di kota S. Saat ini saya telah di J, sekota dengan Mbak Ratna. Namun mulai sejak di kota J ini, malah saya tdk sempat sekali lagi terkait dengan Mbak Ratna. Mulai sejak peristiwa yang pertama dengan Mbak Ratna, kami masih tetap pernah bercinta 3 kali di masa datang, serta seperti permainan kami yang pertama, saya cuma diam saja saksikan permainan Mbak Ratna yang agresif serta kutunggu suatu hal yang istimewa, pergerakan dinding kemaluannya, yang belum pula sempat kutemui dengan wanita yang beda.


Ketika pembaca membaca pengalamanku ini, aku beruntung dapat meneruskan hobiku di kota J ini, karena selalu saja ada pembaca yang ingin berkenalan dengan mengirimkan e-mail ke alamatku. Dan dari perkenalan tersebut, walaupun tidak semuanya, ada beberapa yang berani mencoba untuk bercinta denganku. Dan kepada pembaca yang ingin berkenalan dan siapa tahu juga tertarik untuk mencoba, aku tunggu e-mailnya. Salam buat Ratna (yang melepas keperjakaanku, baca kisahku selanjutnya, Anggi, Mbak Vian (cewek Chinese yang seksi), Mbak Ratna (yang liar) yang sudah berbagi kepuasan denganku.

Related Posts

Aku dipompa oleh dinding kemaluan Mbak Ratna
4/ 5
Oleh

3 komentar

02:21 delete

http://semuaceritavipdomino.blogspot.com/2017/11/terjatuh-dari-langit-tujuh-diplomat.html
http://semuaceritavipdomino.blogspot.com/2017/11/strategi-sri-mulyani-kejar-setoran.html
http://semuaceritavipdomino.blogspot.com/2017/11/walau-alami-6-bahan-ini-tak-boleh.html



Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At Dominovip.com ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
- WHATSAPP : +62813-2938-6562
- LINE : DOMINO1945.COM
- No Hp : +855-8173-4523

Reply
avatar
16:00 delete

Selamat malam bossku semua...
Kamu Sering Kalah Main Judi?
Sudah Tidak Jaman Lagi Kalah Main Judi
Kami Hadir Dengan Inovasi Terbaru & Tercangih, Dengan Jackpot Yang Super Pasti & Gampang Untuk Menang Terus Di Setiap Hari .
Transaksi Cepat, Aman & Terpercaya.
Tersedia 7 Games Dalam 1 User ID :
New Game ------>> GAME SAKONG
Poker, Domino, Bandar Ceme, Capsa, Ceme Keliling, dan Live Poker
Minimal Deposit Rp.15.000,-
Minimal Withdraw Rp.15.000,-
Promo Bonus Harian + Mingguan + Bulanan :
- Bonus Deposit
- Bonus Turn Over Harian 0.5%
- Bonus Refferal 10% + 10%
Untuk Informasi Lebih Lanjut Segera Hubungi CS Kami 24 Jam : www,royalqq,poker

Selamat malam bossku semua...
Kamu Sering Kalah Main Judi?
Sudah Tidak Jaman Lagi Kalah Main Judi
Kami Hadir Dengan Inovasi Terbaru & Tercangih, Dengan Jackpot Yang Super Pasti & Gampang Untuk Menang Terus Di Setiap Hari .
Transaksi Cepat, Aman & Terpercaya.
Tersedia 7 Games Dalam 1 User ID :
New Game ------>> GAME SAKONG
Poker, Domino, BandarQ, Capsa, Sakong
Minimal Deposit Rp.15.000,-
Minimal Withdraw Rp.15.000,-

Reply
avatar